DPR Targetkan Baznas Kumpulkan Zakat Rp50 Triliun di 2025
Komisi VIII DPR RI mendorong Baznas untuk mencapai target pengumpulan ZIS dan DSKL sebesar Rp50 triliun pada tahun 2025, termasuk melalui program-program prioritas seperti Baznas Microfinance dan Kampung Zakat.
![DPR Targetkan Baznas Kumpulkan Zakat Rp50 Triliun di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220106.419-dpr-targetkan-baznas-kumpulkan-zakat-rp50-triliun-di-2025-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2024 - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendapat tantangan besar dari Komisi VIII DPR RI. Mereka diminta untuk mengoptimalkan kinerja dan mencapai target pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS), dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) yang fantastis: Rp50.123.930.891.276 pada tahun 2025.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menyampaikan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Baznas dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Wachid mengapresiasi capaian Baznas di tahun 2024, namun menekankan pentingnya pencapaian target ambisius di tahun mendatang. Target tersebut terbagi menjadi pengumpulan di dalam neraca sebesar Rp13.335.447.759.280 dan di luar neraca sebesar Rp38.728.180.331.998.
Strategi Menuju Target Rp50 Triliun
Pencapaian target Rp50 triliun tersebut tentu membutuhkan strategi yang matang dan terukur. Komisi VIII DPR RI mendorong Baznas untuk memetakan potensi zakat secara menyeluruh. Hal ini penting agar target tahunan dapat dicapai dan program-program prioritas dapat berjalan optimal. Tidak hanya itu, dana yang terkumpul juga diharapkan dapat mendukung kegiatan kemanusiaan baik di dalam maupun luar negeri.
Baznas juga didesak untuk memastikan pelaksanaan berbagai program prioritas nasional. Beberapa di antaranya adalah dukungan penguatan program layanan kesehatan di 34 provinsi, program Baznas Microfinance yang bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat, program Desa atau Kampung Zakat untuk mengurangi kemiskinan di tingkat desa, serta program Santripreneur untuk memberdayakan santri melalui kewirausahaan.
Program Unggulan Baznas
Selain program-program tersebut, Baznas juga memiliki sejumlah program unggulan lainnya. Diantaranya adalah Beasiswa Baznas untuk membantu pendidikan generasi muda, program Z-Chicken dan Z-Smart yang berfokus pada pengembangan ekonomi, program rumah layak huni untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu, serta program pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting. Baznas juga memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana melalui program Baznas tanggap bencana.
Semua program ini saling berkaitan dan bertujuan untuk mencapai tujuan utama Baznas, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang efektif dan efisien. Keberhasilan Baznas dalam mengelola dana ZIS dan DSKL akan berdampak signifikan pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Target pengumpulan ZIS sebesar Rp50 triliun tentu bukan hal yang mudah. Baznas menghadapi berbagai tantangan, mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat hingga mengoptimalkan sistem pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel. Namun, dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, target tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Komisi VIII DPR RI berharap Baznas dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kinerja dan kepercayaan publik. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana ZIS sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan dana tersebut digunakan untuk tujuan yang tepat. Keberhasilan Baznas dalam mencapai target ini akan menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Ke depan, peningkatan literasi dan edukasi tentang zakat kepada masyarakat perlu menjadi fokus utama. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang zakat, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bersedia menunaikan kewajibannya dan berkontribusi dalam pembangunan sosial ekonomi bangsa.