Efisiensi Anggaran: Bupati Bogor Gunakan Rapat Paripurna untuk Sertijab
Bupati Bogor terpilih, Rudy Susmanto, melakukan serah terima jabatan secara efisien dengan memanfaatkan Rapat Paripurna istimewa DPRD, sebagai bentuk tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Bupati Bogor periode 2025-2030, Rudy Susmanto, resmi menjabat setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis pagi. Uniknya, serah terima jabatan (sertijab) dilakukan secara efisien dengan memanfaatkan Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepatuhan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran pemerintahan.
"Atas instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025, kan diminta efisiensi, maka sekaligus efisiensi," ujar Rudy Susmanto usai sertijab dengan Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, yang telah memimpin selama lima bulan terakhir. Keputusan ini juga didorong oleh keinginan Rudy untuk memaksimalkan kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, mengingat latar belakangnya sebagai mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
Prosesi sertijab yang dipadukan dengan Rapat Paripurna ini dinilai Rudy sebagai langkah sederhana namun efektif. Setelah diarak dari Citeureup hingga Lapangan Tegar Beriman Cibinong oleh para relawan, beliau dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, melanjutkan perjalanan menuju Gedung DPRD dengan berjalan kaki. "Kalaupun ramai di jalan, ramainya karena dukungan masyarakat bukan pemerintah daerah yang mengadakan," tegas Rudy, menekankan kesederhanaan acara tersebut.
Efisiensi Anggaran Pemerintah Kabupaten Bogor
Menindaklanjuti Inpres Nomor 1 Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pemangkasan anggaran secara signifikan. Anggaran perjalanan dinas, rapat kerja, konsultasi, studi banding, studi referensi, dan kunjungan kerja dipangkas hingga 50 persen. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran.
Tidak hanya perjalanan dinas, pembatasan anggaran juga diberlakukan pada kegiatan-kegiatan seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, dan seminar/fokus grup diskusi. Pembatasan juga diterapkan pada belanja honorarium kegiatan dengan membatasi jumlah tim dan besaran honorarium sesuai Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional.
Semua kebijakan efisiensi ini difokuskan pada pengurangan kegiatan yang kurang prioritas atau tidak langsung berkaitan dengan pencapaian program prioritas pemerintah. Dengan demikian, anggaran dapat dialokasikan pada program-program yang lebih mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bogor.
Langkah Konkret Efisiensi
- Pemangkasan anggaran perjalanan dinas sebesar 50 persen.
- Pembatasan anggaran kegiatan seremonial, kajian, dan studi banding.
- Pengurangan anggaran pencetakan, publikasi, seminar, dan fokus grup diskusi.
- Pembatasan belanja honorarium dengan mengacu pada Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional.
Dengan menerapkan efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten Bogor berharap dapat meningkatkan efektivitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Sertijab yang efisien ini menjadi contoh nyata komitmen tersebut.