Ekowisata Ibu Kota Nusantara: OIKN Kembangkan Destinasi Baru di Kalimantan Timur
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mengembangkan berbagai destinasi ekowisata di Kalimantan Timur, termasuk Taman Anggrek, Taman Safari Indonesia, dan wisata warisan, untuk melengkapi Miniatur Hutan Tropis yang sudah ada.

Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berencana mengembangkan kawasan ekowisata di ibu kota baru Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Saat ini, Miniatur Hutan Tropis sudah menjadi daya tarik tersendiri, terutama saat kedatangan tamu penting. Namun, rencana pengembangan ekowisata ini menjanjikan pengalaman yang lebih beragam bagi wisatawan di masa mendatang.
Pengembangan Kawasan Ekowisata di Ibu Kota Nusantara
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun ke depan, wisatawan tidak hanya akan dapat mengunjungi Miniatur Hutan Tropis. OIKN berambisi untuk menghadirkan berbagai pilihan destinasi ekowisata yang saling terhubung dan mudah diakses. Hal ini menunjukkan komitmen OIKN untuk mengembangkan sektor pariwisata berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara.
Salah satu proyek yang sedang digarap adalah pembenahan kawasan glamping (kemah mewah) yang akan difungsikan sebagai wisata warisan. Selain itu, OIKN juga berencana membangun Taman Pusat Anggrek seluas 67 hektare. Kedua proyek ini saat ini tengah memasuki tahap lelang, menandakan progres pembangunan yang terus berjalan.
Taman Safari Indonesia dan Daya Tarik Lainnya
Tidak hanya itu, OIKN juga telah menyiapkan lahan seluas 225 hektare untuk Taman Safari Indonesia. Proyek ini ditargetkan mulai dibangun pada akhir tahun ini dan diharapkan selesai dalam waktu dua tahun. Kehadiran Taman Safari Indonesia di Ibu Kota Nusantara tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta satwa dan alam.
Semua kawasan ekowisata yang direncanakan, termasuk Taman Anggrek dan Taman Safari Indonesia, akan berlokasi dekat dengan Miniatur Hutan Tropis di pusat Kota Nusantara. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kawasan wisata terpadu yang mudah diakses dan memberikan pengalaman yang komprehensif bagi pengunjung. Strategi ini menunjukkan perencanaan yang matang dari OIKN dalam mengembangkan destinasi wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Visi Ekowisata Berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara
Pengembangan ekowisata di Ibu Kota Nusantara tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan. Dengan menghadirkan destinasi wisata alam yang menarik, OIKN berharap dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Miniatur Hutan Tropis yang sudah ada menjadi bukti nyata komitmen OIKN terhadap pembangunan berkelanjutan.
Keberadaan berbagai destinasi ekowisata ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Pembangunan yang berkelanjutan dan terintegrasi menjadi kunci keberhasilan pengembangan ekowisata di Ibu Kota Nusantara.
"Semua kawasan ekowisata tersebut dibangun berdekatan dengan Miniatur Hutan Tropis yang berada di pusat Kota Nusantara," ujar Basuki Hadimuljono.
Dengan pengembangan ekowisata yang terencana dan berkelanjutan, Ibu Kota Nusantara tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga destinasi wisata yang menarik dan ramah lingkungan.