Ekspor Tuna Loin Morotai ke Thailand Tembus Rp5,65 Miliar!
Balai Karantina Maluku Utara fasilitasi ekspor 40 ton tuna loin beku dari Morotai ke Thailand selama Januari-Februari 2025, menghasilkan devisa Rp5,65 miliar dan dorong ketahanan pangan global.
Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Maluku Utara telah memfasilitasi ekspor 13.230 kg tuna loin dari Pulau Morotai ke Thailand. Ekspor ini dilakukan melalui sertifikasi kesehatan karantina ikan, memastikan produk memenuhi standar internasional dan mencegah penyebaran penyakit. Proses ekspor ini melibatkan pemeriksaan kesehatan ikan, pengawasan pemuatan, hingga penerbitan sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Ikan Ekspor (KI-1). Kepala Balai Karantina Maluku Utara, Willy Indra Yunan, menjelaskan bahwa langkah ini memperkuat pemasaran produk perikanan Indonesia di pasar internasional dan mendukung ketahanan pangan global.
Proses sertifikasi yang ketat ini menjamin kualitas produk hingga sampai ke konsumen di Thailand. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, yang menekankan peran penting karantina dalam memastikan standar keamanan pangan internasional terpenuhi. Ekspor tuna loin ini memberikan dampak positif, tidak hanya secara ekonomi bagi Maluku Utara, tetapi juga terhadap ketahanan pangan global karena tuna merupakan sumber protein hewani penting.
Willy Indra Yunan menambahkan bahwa peningkatan ekspor tuna dari Indonesia diharapkan meningkatkan pendapatan nelayan, permintaan pasar internasional akan protein hewani dari ikan, dan devisa negara. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ekspor tuna loin beku ke Thailand merupakan kegiatan rutin. Selama Januari hingga Februari 2025, sebanyak 40 ton tuna loin beku telah diekspor, menghasilkan nilai ekspor mencapai Rp5,65 miliar.
Ekspor Tuna Loin: Pendorong Perekonomian Maluku Utara
Ekspor tuna loin dari Morotai ke Thailand memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Maluku Utara. Nilai ekspor yang mencapai miliaran rupiah menunjukkan potensi besar sektor perikanan di daerah tersebut. Hal ini juga membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendukung pengembangan sektor perikanan untuk meningkatkan volume ekspor di masa mendatang.
Keberhasilan ekspor ini juga menunjukkan kualitas produk perikanan Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional. Proses karantina yang ketat memastikan keamanan dan kualitas produk terjaga, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen internasional. Dengan demikian, ekspor tuna loin dapat menjadi contoh sukses bagi komoditas perikanan lainnya di Indonesia.
Ke depan, perlu adanya peningkatan kapasitas dan infrastruktur untuk mendukung ekspor perikanan. Hal ini meliputi peningkatan teknologi pengolahan ikan, penyediaan sarana dan prasarana penunjang, serta pelatihan bagi para pelaku usaha perikanan. Dengan dukungan yang memadai, sektor perikanan di Maluku Utara dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Peran Karantina dalam Keamanan Pangan Global
Balai Karantina Maluku Utara memainkan peran penting dalam memastikan keamanan pangan global melalui sertifikasi kesehatan karantina yang ketat. Proses ini tidak hanya melindungi konsumen di Thailand, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit ikan secara internasional. Sistem perkarantinaan yang kuat merupakan kunci dalam menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan Indonesia.
Komitmen Balai Karantina untuk mendukung ekspor perikanan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan. Dengan memastikan produk perikanan Indonesia memenuhi standar internasional, Balai Karantina membantu meningkatkan daya saing produk di pasar global. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan nelayan dan kesejahteraan masyarakat.
Sistem perkarantinaan yang efektif juga mencegah masuknya penyakit ikan dari luar negeri, sehingga melindungi kesehatan ikan di dalam negeri. Dengan demikian, Balai Karantina tidak hanya berperan dalam ekspor, tetapi juga dalam menjaga kesehatan dan keberlanjutan sektor perikanan Indonesia.
Keberhasilan ekspor tuna loin ini membuktikan bahwa dengan sistem perkarantinaan yang kuat, Indonesia mampu memasarkan komoditas unggulannya ke pasar internasional dan berkontribusi pada ketahanan pangan global. Hal ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga karantina dalam mengembangkan sektor perikanan Indonesia.
Dengan meningkatnya ekspor tuna dari Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan Indonesia, meningkatkan permintaan pasar internasional akan protein hewani asal ikan, dan memberikan kontribusi besar pada pemasukan devisa negara. Karantina terus berkomitmen untuk mendukung ekspor perikanan, memastikan keamanan pangan, dan mendukung pemasaran komoditas unggulan Indonesia ke pasar internasional.