Fakta Unik Gerakan Pangan Murah Ambon: Tekan Inflasi Akibat Cuaca Ekstrem, Bawang Ludes Diserbu Warga!
Pemerintah Kota Ambon sukses menggelar Gerakan Pangan Murah Ambon untuk menekan inflasi akibat cuaca buruk. Ribuan warga antusias serbu komoditas murah!

Pemerintah Kota Ambon melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara proaktif melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Inisiatif ini bertujuan menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi cuaca ekstrem yang memengaruhi distribusi bahan pokok.
Kegiatan GPM perdana ini berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Nusaniwe, Ambon, dan mendapat sambutan antusias dari warga. Sejak pagi, lokasi telah dipadati oleh masyarakat yang ingin mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisuta, menyatakan bahwa GPM merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Program ini memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, khususnya bagi warga di sekitar lokasi kegiatan.
Upaya Pemkot Ambon Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Gerakan Pangan Murah adalah langkah konkret Pemerintah Kota Ambon dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat fluktuasi harga bahan pokok. Cuaca buruk seringkali menjadi pemicu utama kenaikan harga, sehingga program ini menjadi krusial untuk melindungi daya beli masyarakat.
Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisuta, menegaskan bahwa sasaran utama GPM adalah masyarakat yang paling membutuhkan. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar, terutama komoditas yang harganya mulai merangkak naik di pasaran.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penyediaan barang murah, tetapi juga mengirimkan sinyal kuat tentang keseriusan pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dapat terus terjaga.
Antusiasme Warga dan Komoditas Unggulan Gerakan Pangan Murah Ambon
Antusiasme warga terhadap Gerakan Pangan Murah Ambon terlihat jelas dari cepatnya penjualan komoditas tertentu. Bawang merah dan bawang putih menjadi primadona, dengan masing-masing disiapkan 200 kilogram dan ludes diserbu pembeli dalam waktu singkat.
Harga yang ditawarkan dalam GPM jauh di bawah harga pasar, menjadikan program ini sangat diminati. Berikut adalah daftar beberapa komoditas dan harganya:
- Beras premium: Rp75.000 per lima kilogram
- Beras SPHP: Rp63.000 per lima kilogram
- Telur ayam: Rp54.000 per rak
- Cabai rawit: Rp40.000 per kilogram
- Cabai keriting: Rp35.000 per kilogram
- Bawang putih: Rp25.000 per kilogram
- Bawang merah: Rp25.000 per kilogram
- Tomat: Rp15.000 per kilogram
- Sayur (kangkung, bayam, sawi): Rp5.000 per ikat
- Gula pasir: Rp16.000 per kilogram
- Minyak goreng kemasan: Rp18.000 per botol
Komoditas pangan yang beragam ini memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara menyeluruh. Ketersediaan barang dengan harga terjangkau menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Strategi Berkelanjutan dan Peran Petani Lokal dalam Ketahanan Pangan
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Muhammad Abdul Aziz, menjelaskan bahwa sebagian besar komoditas yang dijual berasal dari petani lokal. Namun, untuk komoditas strategis seperti bawang merah dan putih, pasokan didatangkan langsung dari distributor untuk menjaga ketersediaan.
Aziz menambahkan bahwa Gerakan Pangan Murah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Pemkot Ambon. Tujuannya adalah menekan inflasi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan pangan yang terjangkau secara merata.
GPM tidak hanya berhenti di Kecamatan Nusaniwe. Kegiatan serupa akan dilaksanakan secara rutin di kecamatan lainnya, dengan rencana GPM berikutnya di Kecamatan Passo. Bahkan, akan ada penambahan stok mulai minggu kedua hingga keempat Agustus untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Ambon dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah perubahan cuaca yang terus-menerus.