Gubernur Jateng Dorong Banyumas Raya Jadi Pusat Ekonomi Baru
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menginisiasi pengembangan wilayah aglomerasi Banyumas Raya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan rencana pengembangan wilayah aglomerasi di eks Keresidenan Banyumas, atau yang dikenal sebagai Banyumas Raya. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan pusat ekonomi baru di kawasan yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur saat memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Keresidenan Banyumas di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Jumat.
Menurut Gubernur, pembangunan di eks Keresidenan Banyumas membutuhkan kolaborasi antar daerah. "Harus koordinasi dengan kabupaten lainnya. Kita akan buat aglomerasi Banyumas, untuk menumbuhkan ekonomi baru," tegasnya. Beliau menekankan pentingnya sinergi antar wilayah untuk memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing daerah.
Musrenbangwil ini menjadi forum penting bagi Gubernur untuk mengumpulkan masukan dan permasalahan dari masing-masing daerah. Informasi tersebut akan digunakan sebagai dasar perencanaan program dan kebijakan pembangunan Jawa Tengah di tahun 2026, dengan fokus menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Potensi Ekonomi Banyumas Raya
Gubernur Luthfi melihat potensi besar di wilayah Banyumas Raya. Setiap kabupaten memiliki keunggulan masing-masing yang dapat saling melengkapi dan memperkuat perekonomian regional. Sebagai contoh, Gubernur menunjuk pengelolaan sampah di Cilacap yang dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk pabrik semen. Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam pengelolaan sumber daya dan pengembangan energi terbarukan.
Dengan adanya koordinasi yang baik antar daerah, potensi-potensi tersebut dapat dimaksimalkan secara optimal. Bahkan, Gubernur mendorong agar koordinasi tersebut sampai ke tingkat desa. "Bahkan, akan lebih mudah lagi kalau koordinasinya sampai tingkat desa. Spirit kebersamaan dalam membangun wilayah berbasis desa harus dikedepankan," imbuhnya. Hal ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.
Pendekatan berbasis desa diharapkan dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal. Dengan demikian, program pembangunan akan lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengembangan ekonomi di Banyumas Raya.
Musrenbangwil eks Keresidenan Banyumas menjadi momentum penting dalam menyusun strategi pembangunan wilayah. Dengan adanya koordinasi yang kuat antar daerah dan partisipasi aktif masyarakat, pengembangan aglomerasi Banyumas Raya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kerangka Pembangunan Banyumas Raya
Musrenbangwil ini merupakan tahapan penting dalam perencanaan pembangunan Jawa Tengah. Sebagai ajang terakhir sebelum pembahasan di tingkat provinsi, forum ini menjadi kesempatan bagi Gubernur untuk mengumpulkan informasi dan masukan dari berbagai pihak. Informasi yang dikumpulkan akan menjadi dasar dalam merumuskan program dan kebijakan pembangunan di tahun 2026.
Gubernur Luthfi menekankan pentingnya menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan di Jawa Tengah. Pengembangan Banyumas Raya diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan pengembangan aglomerasi Banyumas Raya, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antar kabupaten dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dan manusia. Kolaborasi ini akan meningkatkan daya saing ekonomi regional dan membuka peluang investasi baru.
Program pembangunan di Banyumas Raya akan difokuskan pada sektor-sektor unggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat, pengembangan Banyumas Raya diharapkan dapat menjadi contoh sukses pembangunan wilayah di Indonesia.
Secara keseluruhan, inisiatif Gubernur Jawa Tengah ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi Banyumas Raya. Dengan pengembangan aglomerasi dan fokus pada kolaborasi antar daerah, wilayah ini berpotensi menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Tengah, sekaligus berkontribusi pada target Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.