IHSG Menguat 0,5 Persen, Ikuti Tren Positif Bursa Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,5 persen pada Jumat, 31 Januari 2024, mengikuti tren positif bursa saham regional Asia, didorong oleh penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa dan data ekonomi AS yang kuat.
![IHSG Menguat 0,5 Persen, Ikuti Tren Positif Bursa Asia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230215.540-ihsg-menguat-05-persen-ikuti-tren-positif-bursa-asia-1.jpg)
IHSG Tutup Positif, Ikuti Penguatan Bursa Asia
Penutupan perdagangan Jumat, 31 Januari 2024, menorehkan kabar baik bagi pasar saham domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,50 persen atau 35,72 poin, dan parkir di posisi 7.109,20. Kenaikan ini sejalan dengan tren positif yang terjadi di mayoritas bursa saham kawasan Asia. Hal ini memberikan sentimen positif bagi investor.
Faktor Pendorong Kenaikan IHSG
Analisis dari Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat menjadi katalis utama penguatan IHSG. Kedua faktor ini memberikan dampak signifikan terhadap sentimen pasar global, termasuk Indonesia. Meskipun sempat melemah di sesi pertama, IHSG berhasil berbalik arah dan berada di zona hijau pada penutupan sesi kedua.
Performa Sektoral dan Saham Unggulan
Tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang konsumen primer memimpin kenaikan sebesar 1,23 persen. Sektor keuangan dan teknologi juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 1,17 persen dan 1,11 persen. Di sisi lain, empat sektor melemah, dengan sektor infrastruktur mengalami penurunan terdalam sebesar 0,35 persen.
Saham-saham seperti ECII, SHID, RIGS, GPSO, dan RANC tercatat sebagai saham dengan penguatan terbesar. Sementara itu, OBAT, NOBU, DATA, BTEK, dan MDRN mengalami pelemahan signifikan. Pergerakan saham ini mencerminkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif.
Data Transaksi dan Pergerakan Bursa Regional
Aktivitas perdagangan terbilang cukup ramai, dengan total frekuensi transaksi mencapai 1.101.000 kali. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 15,19 miliar lembar senilai Rp10,48 triliun. Dari total tersebut, 355 saham mengalami kenaikan, 288 saham menurun, dan 312 saham stagnan.
Secara regional, bursa saham Asia juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei (Jepang) menguat 0,15 persen, sementara indeks Shanghai (China) melemah 0,06 persen. Indeks Kuala Lumpur (Malaysia) dan Straits Times (Singapura) juga mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,27 persen dan 1,44 persen.
Kesimpulan
Penguatan IHSG pada penutupan Jumat lalu menunjukkan optimisme pasar terhadap kinerja ekonomi domestik dan global. Meskipun volatilitas pasar masih tinggi, pergerakan positif IHSG mencerminkan harapan positif terhadap prospek perekonomian ke depan. Namun, para investor tetap perlu mencermati berbagai faktor fundamental dan sentimen global yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG di masa mendatang.