IHSG Turun 0,34% di Tengah Penguatan Bursa Asia: Analisis Pasar Saham
IHSG ditutup melemah 0,34% pada Kamis (23/1) di tengah penguatan bursa Asia, dipengaruhi oleh antisipasi kebijakan tarif impor AS dan rencana stimulus pasar saham China.
IHSG Menutup Perdagangan di Zona Merah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, 23 Januari 2024, berakhir di zona merah. IHSG melemah 24,49 poin atau 0,34 persen, parkir di angka 7.232,64. Indeks LQ45 juga ikut tertekan, turun 2,59 poin (0,31 persen) ke posisi 843,59. Pergerakan ini terjadi meskipun bursa saham di kawasan Asia cenderung menguat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa pelaku pasar masih mencermati rencana kebijakan tarif impor yang digulirkan oleh Donald Trump. Meskipun kekhawatiran terhadap tarif tersebut belum terlalu signifikan, pasar masih menunggu kepastian mengenai rencana tarif 10 persen untuk barang impor China, dan 25 persen untuk Meksiko dan Kanada, yang akan berlaku mulai 1 Februari. Selain itu, ancaman bea masuk untuk impor dari Eropa juga turut menjadi perhatian, meskipun detailnya belum diungkapkan.
Di sisi lain, terdapat sentimen positif dari upaya Pemerintah China untuk menyokong pasar sahamnya. Pemerintah China mendorong perusahaan asuransi milik negara untuk meningkatkan investasi di saham dan dana ekuitas domestik. Langkah ini diharapkan dapat menyuntikkan ratusan miliar yuan modal baru setiap tahun, menurut Kepala China Securities Regulatory Commission (CSRC), Wu Qing.
Keputusan Bank of Jepang (BOJ) juga turut dinantikan pasar. Rapat kebijakan BOJ yang berlangsung pada Kamis dan Jumat, 24 Januari 2024, diprediksi akan memberikan dampak pada pergerakan pasar saham global, termasuk IHSG.
Sektoral dan Pergerakan Saham
Pada perdagangan Kamis, enam sektor mengalami penguatan, dengan sektor keuangan menjadi yang paling menonjol (naik 1,24 persen). Sektor teknologi dan barang konsumsi non-primer juga menunjukan kinerja positif. Sebaliknya, sektor properti mengalami penurunan terdalam (minus 2,98 persen), disusul sektor kesehatan dan barang baku. Saham DOOH, SONA, POLU, LINK, dan LION mencatat penguatan terbesar, sedangkan CBDK, PANI, XSSI, KEJU, dan LABA mengalami pelemahan signifikan.
Volume Perdagangan
Total frekuensi perdagangan mencapai 1.388.000 kali transaksi, dengan volume saham diperdagangkan sebanyak 15,50 miliar lembar senilai Rp14,11 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 255 saham naik, 335 saham turun, dan 365 saham stagnan.
Perbandingan dengan Bursa Asia
Sebagai gambaran, beberapa indeks bursa saham regional Asia pada Kamis menunjukkan kinerja yang berbeda. Indeks Nikkei menguat 0,79 persen, indeks Shanghai naik 0,51 persen, sementara indeks Kuala Lumpur melemah 0,67 persen, dan indeks Straits Times menguat 0,67 persen.
Kesimpulan
Penurunan IHSG pada Kamis lalu merupakan cerminan dari kompleksitas dinamika pasar global. Antisipasi kebijakan tarif AS dan langkah stimulus Pemerintah China menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pemantauan terhadap perkembangan kebijakan ekonomi global dan domestik bagi investor.