Indonesia Siap Rilis Laporan VNR 2025: Fokus pada Pertumbuhan Inklusif dan SDGs
Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan Laporan Tinjauan Nasional Sukarela (VNR) 2025 untuk memaparkan kemajuan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan fokus pada lima SDG utama.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) tengah menyiapkan Laporan Tinjauan Nasional Sukarela (VNR) Indonesia tahun 2025. Laporan ini akan menunjukkan kemajuan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Laporan tersebut, yang bertema 'Mendorong Pertumbuhan Inklusif: Memajukan Indonesia yang Berkelanjutan dan Tangguh', akan fokus pada lima SDGs utama: kesehatan dan kesejahteraan, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, kehidupan di bawah air, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
Menurut Pungkas Bahjuri Ali, staf ahli Kementerian PPN untuk urusan sosial dan penanggulangan kemiskinan, fokus utama VNR 2025 adalah target pertumbuhan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal ini disampaikan dalam pernyataan tertulis pada Senin lalu. Kelima SDGs yang disorot mewakili prioritas utama pemerintah Indonesia untuk arah pembangunan ke depan.
Dalam menyusun laporan ini, Kementerian PPN juga mempertimbangkan faktor eksternal, seperti tekanan geopolitik dan dinamika ekonomi global. Laporan VNR merupakan instrumen penting untuk mengukur kemajuan implementasi SDGs di tingkat nasional, sekaligus bentuk pertanggungjawaban dan transparansi Indonesia kepada komunitas global.
Lima Prioritas SDGs Indonesia
Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar lima persen. Dengan pertumbuhan tersebut, Indonesia mulai beralih ke model ekonomi hijau, biru, dan sirkular yang bertujuan untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkeadilan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai SDGs.
Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Kementerian PPN, Leonardo A. A. Teguh Sambodo, menekankan kemajuan Indonesia dalam konservasi laut. Luas kawasan konservasi laut Indonesia telah mencapai 29,9 juta hektar. Ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia terhadap SDG terkait kehidupan di bawah laut.
Penyusunan laporan VNR 2025 dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini untuk memperkaya analisis, meningkatkan relevansi konten, dan memastikan terwakilinya perspektif semua pihak. Proses ini dipandu oleh prinsip ‘tidak meninggalkan siapa pun’.
“Kami tidak hanya ingin menunjukkan apa yang telah dicapai, tetapi juga belajar dari tantangan dan mengembangkan arah kebijakan yang lebih baik,” ujar Sambodo.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa SDGs, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial. Pemerintah perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang.
Tantangan lain adalah menjaga kelestarian lingkungan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi juga rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Di tengah tantangan tersebut, Indonesia juga memiliki banyak peluang untuk mencapai SDGs. Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, dan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan energi terbarukan.
Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, Indonesia dapat mencapai SDGs dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Laporan VNR 2025 diharapkan dapat menjadi acuan penting dalam upaya tersebut.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya mencapai SDGs. Laporan VNR 2025 ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kemajuan Indonesia dalam mencapai tujuan global yang mulia ini. Proses partisipatif dalam penyusunan laporan ini juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan berkelanjutan.