RPJMD Kalsel 2025-2029: Wujudkan Kalimantan Selatan sebagai Gerbang Logistik Kalimantan
Gubernur Kalimantan Selatan menetapkan RPJMD 2025-2029 dengan visi 'Kalsel Bekerja' untuk menjadikan provinsi ini sebagai gerbang logistik utama Kalimantan, meliputi pembangunan manusia, infrastruktur, dan ekonomi berkelanjutan.

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Sahbirin Noor, baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2025-2029. Penandatanganan yang dilakukan di Banjarmasin ini, menandai langkah penting Kalsel untuk mewujudkan visinya sebagai Gerbang Logistik Kalimantan. Proses ini melibatkan Gubernur, Wakil Gubernur, DPRD Provinsi Kalsel, dan jajaran terkait lainnya.
RPJMD ini disusun sebagai dasar hukum dan pedoman pembangunan Kalsel selama lima tahun ke depan. Dokumen ini memuat visi pembangunan yang telah disepakati, yaitu "Kalimantan Selatan Berkelanjutan, Berbudaya, Religi, dan Sejahtera" atau yang disingkat "Kalsel Bekerja". Visi ini menjadi landasan utama dalam upaya menjadikan Kalsel sebagai pusat logistik di Pulau Kalimantan.
Pencapaian visi tersebut akan diwujudkan melalui lima misi utama. Misi-misi ini mencakup pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia, pembangunan infrastruktur yang handal dan modern, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, merata, dan berbasis syariah, penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim, serta peningkatan kualitas tata kelola pelayanan publik yang mudah dan cepat. Semua misi ini saling berkaitan dan bertujuan untuk mendukung Kalsel sebagai Gerbang Logistik Kalimantan.
Lima Misi Pembangunan Kalsel Menuju Gerbang Logistik
Kelima misi pembangunan yang tertuang dalam RPJMD 2025-2029 tersebut dirancang secara terintegrasi untuk mencapai visi Kalsel sebagai Gerbang Logistik Kalimantan. Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas, guna menghasilkan tenaga kerja terampil yang mampu mendukung sektor logistik. Infrastruktur yang handal, seperti pelabuhan, jalan raya, dan bandara, akan menjadi tulang punggung konektivitas logistik.
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata akan memastikan keberlanjutan sektor logistik. Penerapan prinsip syariah dalam ekonomi diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional logistik. Terakhir, pelayanan publik yang mudah dan cepat akan memperlancar proses administrasi dan perizinan dalam sektor logistik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, RPJMD telah menetapkan tujuh tujuan dan empat belas sasaran pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur. Hal ini memastikan bahwa setiap program dan kegiatan dapat dipantau dan dievaluasi secara berkala.
Gubernur menekankan pentingnya pendekatan politis dalam penyusunan RPJMD, dengan melibatkan DPRD sebagai representasi partai politik. Hal ini bertujuan untuk memperkuat keabsahan dan legitimasi RPJMD sebagai dokumen kebijakan bersama yang mengikat semua pihak.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan RPJMD Kalsel 2025-2029
RPJMD Kalsel 2025-2029 menetapkan tujuh tujuan pembangunan yang spesifik dan terukur. Tujuan-tujuan tersebut meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, penguatan ekonomi daerah yang berkelanjutan, peningkatan daya saing daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan. Setiap tujuan ini dijabarkan lebih lanjut dalam 14 sasaran pembangunan yang lebih rinci.
Sasaran-sasaran pembangunan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan angka harapan hidup, penurunan angka kemiskinan, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung logistik, seperti pelabuhan dan bandara. Semua sasaran ini diukur dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur, sehingga kemajuan pembangunan dapat dipantau secara efektif.
Dengan adanya indikator kinerja yang jelas, pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan penyesuaian program jika diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa RPJMD tetap relevan dan efektif dalam mencapai visi Kalsel sebagai Gerbang Logistik Kalimantan.
Proses penyusunan RPJMD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi, dan masyarakat. Partisipasi aktif dari berbagai pihak ini diharapkan dapat menghasilkan RPJMD yang komprehensif dan mengakomodasi kepentingan seluruh stakeholder.
Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, diharapkan RPJMD Kalsel 2025-2029 dapat terlaksana dengan baik dan menjadikan Kalimantan Selatan sebagai Gerbang Logistik Kalimantan yang maju dan sejahtera.