Jaktim Perketat Pengawasan Keamanan Pangan Jelang Ramadhan 2025
Pemerintah Kota Jakarta Timur meningkatkan pengawasan keamanan pangan di pasar-pasar tradisional dan modern menjelang Ramadhan 2025 untuk mencegah peredaran bahan berbahaya.

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan pangan menjelang datangnya bulan Ramadhan 1447 H/2025 M. Hal ini dilakukan melalui pengawasan keamanan pangan terpadu di berbagai pasar tradisional, swalayan, dan pasar binaan di wilayah Jakarta Timur. Langkah ini bertujuan untuk memastikan seluruh produk pangan yang beredar aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menyatakan bahwa pengawasan ini dilakukan secara intensif. "Saat ini kita melakukan pemeriksaan terus kita perkuat untuk memastikan pangan benar-benar aman menjelang Ramadhan," ujar Taufik saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (19/2).
Pengawasan ini mencakup berbagai jenis produk pangan untuk mencegah peredaran bahan berbahaya seperti boraks, rodhamin, formalin, residu pestisida, dan zat berbahaya lainnya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Pemeriksaan ini menjadi langkah penting untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman kesehatan selama bulan Ramadhan.
Pengawasan di Lima Pasar Jaktim
Pada Selasa (18/2), tim pengawas telah melakukan pemeriksaan di lima pasar di Jakarta Timur, yaitu Pasar Perumnas Klender, Pasar Sawah Barat, Pasar Klender SS, Pasar Pondok Bambu, dan Pasar Ciplak. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kualitas produk pangan yang dijual.
Pemeriksaan meliputi berbagai jenis produk, termasuk hasil pertanian dan peternakan. Sebanyak 11 jenis produk pertanian diambil sampelnya, antara lain anggur, apel merah, beras, cabai merah keriting, cabai rawit merah, nangka muda, kacang panjang, sawi hijau, sawi putih, tomat, dan kembang kol. Selain itu, juga dilakukan pengambilan sampel daging sapi dan ayam.
Proses pengujian sampel dilakukan secara cepat dan efisien menggunakan mobil laboratorium keliling milik Dinas KPKP DKI Jakarta. "Pertama mobil laboratorium hasil pertanian dan satu lagi mobil laboratorium hasil peternakan. Bahan-bahan yang kita ambil kita antar langsung kemudian dilakukan pengujian dalam waktu kurang lebih dua jam hasil bisa kita dapatkan dan langsung kita bagikan kepada pasar-pasar yang diuji," jelas Hendra Juniarto, Kepala Seksi Perekonomian dan Ketahanan Pangan Sudin KPKP Jakarta Timur.
Tim Gabungan Pengawas Pangan
Pengawasan keamanan pangan ini melibatkan 75 personel gabungan dari berbagai instansi. Unsur-unsur yang terlibat meliputi Sudin Kesehatan, PPKUKM, Perhubungan, Satpol PP, aparatur kelurahan dan kecamatan, Polda Metro Jaya, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) DKI Jakarta, dan unsur terkait lainnya. Kerjasama antar instansi ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan pangan di Jakarta Timur.
Selain itu, Sudin KPKP Jakarta Timur juga berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya dan pengelola pasar untuk meningkatkan pengawasan. Dinas KPKP DKI Jakarta juga aktif melakukan pemantauan ke sentra-sentra sayuran dan peternakan di luar kota dengan didampingi Dinas KPKP setempat. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan dari hulu hingga hilir.
Dengan adanya pengawasan yang ketat dan terpadu ini, diharapkan masyarakat Jakarta Timur dapat menikmati bulan Ramadhan dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir akan konsumsi pangan yang tidak aman. Langkah proaktif Pemkot Jaktim ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk melindungi kesehatan warganya.