Jurnalis Muda Juwita Tewas Mengenaskan: Sosok Ceria di Balik Pena yang Terenggut
Pembunuhan Juwita, jurnalis muda Newsway.co.id yang dikenal ceria dan profesional, menggemparkan Kalimantan Selatan dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan insan pers.

Banjarmasin, 27 Maret 2024 - Dunia jurnalistik Indonesia berduka. Juwita (23), jurnalis muda berbakat dari Newsway.co.id di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas pada Sabtu, 22 Maret 2024 di Jalan Gunung Kupang. Kematian tragisnya diduga akibat pembunuhan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan berinisial Kelasi Satu J, yang sebelumnya berdinas di Lanal Banjarmasin. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh insan pers di Kalimantan Selatan.
Juwita dikenal sebagai pribadi yang ceria, supel, dan mudah bergaul dengan rekan-rekan seprofesinya. Namun, di balik keramahannya, ia menyimpan sisi pribadi yang cukup tertutup, terutama dalam hal hubungan percintaan. Hal ini diungkapkan oleh Redaktur Newsway, Suroto alias Isur, yang mengenalnya sebagai sosok pekerja keras dan profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Sebagai jurnalis, Juwita memiliki hubungan baik dengan narasumbernya. Bahkan, beberapa narasumber sempat menanyakan keberadaannya ketika ia mulai jarang meliput di lapangan, membuktikan profesionalitas dan relasi baik yang telah ia bangun. Kehilangannya merupakan pukulan telak bagi dunia pers di Kalimantan Selatan, mengingat dedikasi dan potensi besar yang dimilikinya.
Sosok Juwita di Mata Rekan dan Keluarga
Menurut Isur, Juwita merupakan jurnalis yang profesional dan cermat dalam menulis. Karya-karyanya jarang membutuhkan banyak penyuntingan, menunjukkan ketelitian dan kualitasnya sebagai penulis. Ia juga dikenal selalu tampil rapi dan modis saat bertugas. Selain aktif sebagai jurnalis, Juwita juga tengah menyelesaikan studinya di tingkat S1. Dalam enam bulan terakhir, ia lebih banyak berperan sebagai kontributor karena fokus pada penyelesaian skripsinya.
Meskipun sibuk dengan studi, Juwita tetap menunjukkan komitmennya di dunia jurnalistik. Ia bahkan telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan dan menjadi anggota muda Dewan Pers serta anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel. Cita-citanya yang tinggi untuk menjadi jurnalis berpengaruh, seperti Najwa Shihab, menjadi motivasi kuat dalam perjalanan kariernya.
Keluarga dan teman-teman dekatnya menggambarkan Juwita sebagai sosok yang gigih dan pekerja keras dalam mengejar impiannya. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka yang mendalam bagi mereka yang mengenalnya.
“Dia memang serius di dunia jurnalistik. Bahkan keluarganya bilang, dia ingin seperti Najwa Shihab. Cita-citanya tinggi dan dia bekerja keras untuk itu,” ungkap Isur.
Investigasi dan Tuntutan Keadilan
Kematian Juwita telah menyita perhatian publik dan insan pers di Kalimantan Selatan. Beberapa wartawan bahkan membentuk tim investigasi independen untuk mengungkap penyebab kematiannya secara lebih mendalam. Pihak Newsway juga telah menyatakan duka cita mendalam dan mengubah tampilan situs mereka menjadi latar hitam sebagai tanda berkabung.
“Pada 22 Maret merupakan hari berkabung bagi Newsway. Kami sangat kehilangan sosok Juwita,” tutur Isur dengan nada penuh kesedihan.
Insan pers di Kalimantan Selatan berharap kasus ini dapat segera dituntaskan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka mendesak agar pihak berwenang melakukan investigasi secara transparan dan menyeluruh untuk memastikan keadilan bagi Juwita.
“Kami berharap kasus ini dituntaskan, pihak tempat bernaung pelaku sudah menyatakan akan membuka kasus ini selebar-lebarnya. Kami harap itu bukan sekadar pernyataan, tetapi benar-benar dilakukan. Kejahatan ini harus diadili dengan maksimal, dan pelaku mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatannya,” tegas Isur.
Kepergian Juwita menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Kasus ini juga menjadi sorotan atas pentingnya penegakan hukum dan keadilan bagi korban kekerasan.