Kabupaten Cirebon Gencarkan Vaksinasi PMK, 20 Sapi Sembuh
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon gencar melakukan vaksinasi PMK pada sapi terinfeksi; 20 sapi telah sembuh dari 40 kasus, sementara 17 lainnya masih dirawat intensif, dengan tantangan utama keterbatasan dokter hewan.

Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tengah berjuang melawan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon melaporkan telah terjadi 40 kasus PMK, tetapi berkat vaksinasi intensif dan perawatan, 20 ekor sapi telah dinyatakan sembuh. Usaha keras ini melibatkan berbagai pihak dan menghadapi sejumlah tantangan.
Penanganan PMK di Cirebon melibatkan berbagai strategi. Selain vaksinasi di enam titik wilayah (Pasaleman, Lemahabang, Sigong, Jatipiring, Karangwareng, Kubang, Dukupuntang, dan Arjawinangun), Distan Cirebon juga memberikan vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan ternak. Tiga sapi terpaksa disembelih untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Langkah ini, menurut Plt. Kabid Peternakan Distan Cirebon, Durahman, diambil untuk mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar dan melindungi ternak lainnya.
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) turut ambil bagian dalam upaya penanggulangan PMK di Cirebon. Mereka memberikan bantuan tenaga medis, sementara vaksin disediakan oleh Asosiasi Peternak dan Penggemukan Sapi Indonesia (APPSI). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi wabah tersebut. Meskipun demikian, masih ada 17 sapi yang masih dalam perawatan intensif.
Salah satu kendala utama dalam penanganan PMK di Cirebon adalah keterbatasan jumlah dokter hewan. Hanya ada tujuh dokter hewan yang bertugas untuk seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. drh. Nina Triyana dari PDHI menekankan perlunya peningkatan jumlah tenaga medis hewan, idealnya dua dokter hewan per kecamatan, bahkan satu dokter hewan per desa untuk penanganan yang lebih efektif dan menyeluruh. Ini menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi.
Meskipun terdapat kendala, upaya vaksinasi dan perawatan intensif terus digencarkan. Distan Cirebon, dengan dukungan dari PDHI dan APPSI, optimistis dapat menekan penyebaran PMK dan melindungi populasi sapi di Kabupaten Cirebon. Keberhasilan menyembuhkan 20 ekor sapi menjadi bukti nyata keberhasilan strategi yang diterapkan. Namun, pengawasan dan penanganan yang lebih komprehensif tetap diperlukan untuk memastikan wabah PMK dapat sepenuhnya dikendalikan.
Kesimpulannya, penanganan PMK di Kabupaten Cirebon menunjukkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, PDHI, dan APPSI. Kendati menghadapi tantangan keterbatasan sumber daya manusia, upaya vaksinasi dan perawatan intensif telah menunjukkan hasil positif dengan 20 sapi dinyatakan sembuh. Namun, peningkatan jumlah dokter hewan tetap menjadi prioritas untuk penanganan PMK yang lebih efektif di masa mendatang.