Kemenag Perkuat Semangat Kebangsaan dan Ukhuwah Islamiyah di Minahasa Tenggara
Kemenag Minahasa Tenggara menggelar Halal Bihalal untuk memperkuat semangat kebangsaan, ukhuwah Islamiyah, dan moderasi beragama, membangun sinergi antar lembaga keagamaan dan masyarakat.

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia terus berupaya memperkuat semangat kebangsaan dan ukhuwah Islamiyah di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Halal Bihalal yang diselenggarakan di Ratahan pada Sabtu lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pimpinan organisasi masyarakat (ormas), dan masyarakat umum, menunjukkan komitmen nyata Kemenag dalam membangun kerukunan umat beragama.
Kepala Kantor Kemenag Minahasa Tenggara, Thaib Mokobombang, menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga keagamaan dalam membangun masyarakat yang harmonis, moderat, dan berkemajuan. Beliau menyatakan bahwa Halal Bihalal bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga momentum untuk mengonsolidasikan moral dan spiritual, memperkuat semangat kebangsaan, dan meningkatkan kerja sama strategis antara pemerintah dan ormas keagamaan.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi nilai-nilai moderasi beragama yang diprioritaskan Kemenag. Moderasi beragama diyakini sebagai kunci untuk menjaga persatuan, toleransi, dan kedamaian dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat yang majemuk seperti di Minahasa Tenggara. Suasana acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, menunjukkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama.
Membangun Sinergi Antar Lembaga Keagamaan
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Minahasa Tenggara menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar lembaga keagamaan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Halal Bihalal menjadi wadah untuk memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan pemahaman bersama tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kemenag berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar umat beragama.
Acara Halal Bihalal ini juga menjadi kesempatan bagi para tokoh agama untuk saling berbagi pesan damai dan saling memaafkan. Hal ini sejalan dengan semangat bulan Ramadhan yang baru saja berakhir, di mana nilai-nilai keagamaan seperti saling memaafkan dan mempererat persaudaraan sangat ditekankan. Pesan-pesan tersebut diharapkan dapat menjadi landasan bagi masyarakat dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta iklim yang kondusif bagi pembangunan di Minahasa Tenggara. Kerukunan antar umat beragama menjadi modal penting dalam mewujudkan Minahasa Tenggara yang lebih beradab dan berdaya saing. Kemenag akan terus berupaya untuk mendukung terwujudnya hal tersebut.
Moderasi Beragama: Pilar Kemajuan Minahasa Tenggara
Kegiatan Halal Bihalal di Madrasah Muhammadiyah Belang ini mengusung tema "Mengurai yang Kusut, Menghangatkan yang Dingin, Mencairkan yang Beku, Menuju Minahasa Tenggara yang Berkemajuan." Tema ini merefleksikan komitmen Kemenag dalam membangun masyarakat yang rukun dan damai. Moderasi beragama menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Kemenag menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan dalam membangun masyarakat yang toleran dan saling menghormati. Dengan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama, diharapkan dapat tercipta kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan damai. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Para peserta Halal Bihalal sepakat untuk terus memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati antar umat beragama. Mereka berkomitmen untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Minahasa Tenggara, serta mendukung program-program pemerintah dalam membangun daerah.
Dengan adanya komitmen bersama ini, diharapkan Minahasa Tenggara dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kerukunan dan persatuan antar umat beragama. Hal ini akan menjadi modal penting dalam mewujudkan Minahasa Tenggara yang lebih berkemajuan dan sejahtera.
Di penghujung acara, terpancar tekad bersama untuk membangun Minahasa Tenggara yang lebih beradab dan berdaya saing. Semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut. Kemenag akan terus mendukung upaya tersebut melalui berbagai program dan kegiatan.