Kemenag Maluku Jaga Kerukunan Antarumat Beragama Lewat Kegiatan Keagamaan
Kanwil Kemenag Maluku berkomitmen menjaga kerukunan antarumat beragama melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti MTQ, Pesparawi, dan lainnya, guna mendukung pembangunan masyarakat yang harmonis dan beragam.

Ambon, 18 Februari 2024 - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku menegaskan komitmennya dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di wilayah tersebut. Kegiatan-kegiatan ini bukan sekadar perhelatan seremonial, melainkan pilar penting dalam membangun masyarakat Maluku yang harmonis dan rukun.
Pentingnya Kegiatan Keagamaan dalam Membangun Kerukunan
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, M. Yamin, menjelaskan bahwa kegiatan keagamaan seperti MTQ, Pesparawi, Pesparani, dan Utsawa Dharma Gita (UDG) memiliki peran krusial. Kegiatan-kegiatan ini, menurutnya, memperkuat nilai kebersamaan dan saling menghormati antar umat beragama. Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, meskipun keberagamannya tinggi.
Kemenag Maluku berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya kerukunan antarumat beragama. Hal ini, kata Yamin, untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan nasional. Komitmen ini sejalan dengan visi pembangunan nasional yang menekankan persatuan dan kesatuan.
Sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional
Yamin menambahkan bahwa komitmen Kemenag Maluku selaras dengan cita-cita pembangunan nasional. Ia mencontohkan Asta Cita Presiden dan Sapta Cita Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa, yang menekankan pentingnya nilai keagamaan dan persatuan dalam membangun Indonesia dan Maluku yang maju, adil, dan makmur. Khususnya poin ketujuh Sapta Cita Gubernur yang berfokus pada penataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan sangat relevan dengan upaya Kemenag.
Peran Kemenag dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan sangat krusial. Peran tersebut meliputi pembinaan keagamaan, pengembangan pendidikan agama, dan penguatan moderasi beragama. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan toleran bagi semua warga Maluku.
Pesparawi: Membangun Kohesi Sosial
Lebih lanjut, Yamin menjelaskan bahwa kegiatan Pesparawi tingkat provinsi Maluku berperan penting dalam mendorong kohesi sosial antar komunitas. Pesparawi, menurutnya, menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara masyarakat yang beragam agamanya. Suksesnya penyelenggaraan Pesparawi di tingkat provinsi diharapkan dapat membawa nama baik Maluku ke tingkat nasional.
Dengan semangat “ale rasa beta rasa” yang menjadi semboyan masyarakat Maluku, Yamin optimis kontingen Maluku akan meraih prestasi di ajang Pesparawi tingkat nasional di Manokwari, Papua Barat pada Juli 2025. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini diharapkan akan menjadi kekuatan yang mendorong prestasi.
Peserta Pesparawi XI Tingkat Provinsi Maluku
Pesparawi XI Tingkat Provinsi Maluku diikuti oleh sembilan kontingen dari kabupaten/kota di Maluku. Peserta berasal dari Kota Ambon (226 peserta), Kabupaten Maluku Tengah (211 peserta), Kabupaten Kepulauan Aru (147 peserta), Kabupaten Buru Selatan (64 peserta), Kabupaten Maluku Barat Daya (183 peserta), Kota Tual (228 peserta), Kabupaten Maluku Tenggara (197 peserta), Kabupaten Seram Bagian Barat (210 peserta), dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (234 peserta).
Partisipasi yang tinggi dari berbagai daerah di Maluku menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjaga kerukunan dan persatuan. Semoga kegiatan ini dapat terus memperkuat ikatan persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di Maluku.