Kemenkes Aktifkan Kembali TPA Serama: Dukung Produktivitas Pegawai dan Investasi Masa Depan Bangsa
Kementerian Kesehatan kembali mengoperasikan Tempat Pengasuhan Anak (TPA) Serama untuk meningkatkan produktivitas pegawai, terutama ibu bekerja, sekaligus memberikan perhatian optimal bagi tumbuh kembang anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali membuka Tempat Pengasuhan Anak (TPA) Serama setelah sempat ditutup selama pandemi COVID-19. Peresmian TPA Serama yang telah direnovasi ini dilakukan pada Selasa (6/5) oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkes dan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Pembukaan kembali TPA ini bertujuan untuk mendukung produktivitas kerja para pegawai, khususnya ibu bekerja, serta memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak-anak mereka.
Penasihat DWP Kemenkes, Ida Gunadi Sadikin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tantangan yang dihadapi para ibu yang harus menyeimbangkan peran sebagai pekerja dan pengasuh anak. "Saya sangat memahami kekhawatiran seorang ibu saat harus meninggalkan anaknya untuk bekerja. Bahkan ibu rumah tangga sekalipun sering merasa waswas bila meninggalkan anak di rumah," ujar Ida dalam keterangan tertulis. Ia berharap TPA Serama dapat memberikan ketenangan bagi para pegawai sehingga mereka dapat bekerja lebih fokus dan nyaman. Ida juga menekankan pentingnya peran para pengasuh dalam menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Pembukaan kembali TPA Serama juga dimaknai sebagai bentuk investasi bangsa dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Anak-anak saat ini dianggap sebagai calon sumber daya manusia unggul di masa depan, sehingga perhatian dan dukungan sejak dini sangatlah penting. "Kami titipkan anak-anak ini kepada para pembina di sini. Mohon diasuh dengan kasih sayang seperti anak sendiri, agar anak-anak merasa nyaman dan bahagia," tambah Ida.
Fasilitas TPA Serama yang Lengkap dan Modern
TPA Serama yang telah selesai direnovasi sejak akhir Maret 2025 ini memiliki kapasitas hingga 32 anak. Fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan dirancang untuk kenyamanan dan tumbuh kembang anak, termasuk ruang laktasi, ruang tidur, toilet anak, ventilasi yang memadai, dan pendingin ruangan. Uji coba TPA Serama telah dilakukan pada 21 April 2025 dengan 14 anak yang telah dititipkan.
Ke depannya, Kemenkes berencana untuk terus mengembangkan fasilitas TPA Serama. Rencana pengembangan tersebut meliputi penambahan taman bermain luar ruang (outdoor) dan pembangunan kebun binatang mini sebagai sarana hiburan dan edukasi bagi anak-anak. Dengan fasilitas yang lengkap dan tenaga pengasuh yang profesional, TPA Serama diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pemerintah lain dalam mendukung pegawai yang memiliki anak usia dini.
"Ini bukan sekadar tempat penitipan anak. Ini adalah wujud nyata dari perhatian dan dukungan institusi terhadap keluarga dan masa depan anak-anak kita," tegas Ida Gunadi Sadikin.
Dukungan Bagi Ibu Bekerja
Salah satu pegawai Kemenkes, Riska, mengungkapkan rasa senangnya atas pembukaan kembali TPA Serama. Ia mengaku sudah lama ingin menitipkan anaknya di TPA tersebut, namun terhalang penutupan selama pandemi COVID-19. "Sekarang sudah dibuka lagi, senang sekali bisa dekat dengan anak saya," ungkap Riska.
Dengan hadirnya TPA Serama, diharapkan dapat memberikan solusi bagi para ibu pekerja di Kemenkes dalam hal pengasuhan anak. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di dunia kerja. Kemenkes berharap model TPA Serama dapat diadopsi oleh instansi pemerintah lainnya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kesejahteraan pegawai dan keluarga.
Secara keseluruhan, pembukaan kembali TPA Serama merupakan langkah positif dari Kemenkes dalam mendukung produktivitas pegawai dan investasi untuk masa depan bangsa. Fasilitas yang memadai dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak dan kesejahteraan keluarga para pegawai.