Kemensos Ajak Pemda Entaskan Kemiskinan Lewat Sekolah Rakyat dan DTSEN
Kementerian Sosial mengajak kepala daerah berkolaborasi entaskan kemiskinan lewat program Sekolah Rakyat dan optimalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak enam kepala daerah untuk bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Ajakan ini disampaikan melalui pengembangan program Sekolah Rakyat dan optimalisasi penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Hal ini diungkapkan dalam audiensi yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 22 April 2023, antara Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dengan enam kepala daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Audiensi tersebut dihadiri oleh Bupati Katingan dan Bupati Gunung Mas (Kalimantan Tengah), Wakil Bupati Manggarai Timur (Nusa Tenggara Timur), serta Bupati Solok, Wali Kota Pariaman, dan Bupati Lima Puluh Kota (Sumatera Barat). Mensos menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi masalah kemiskinan yang kompleks ini. Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu solusi yang diusung untuk mengatasi masalah ini.
Mensos Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus mata rantai kemiskinan. Sekolah Rakyat, menurutnya, merupakan inovasi sosial yang dirancang untuk memutus transmisi kemiskinan turun-temurun. Banyak keluarga miskin terjebak dalam siklus kemiskinan akibat minimnya akses pendidikan dan keterampilan. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi kelompok masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan struktural.
Sekolah Rakyat: Investasi Jangka Panjang untuk Pemutusan Kemiskinan
Kemensos menekankan bahwa Sekolah Rakyat merupakan sebuah inovasi sosial yang dirancang untuk memutus mata rantai kemiskinan turun-temurun. Program ini difokuskan untuk memberikan akses pendidikan dan keterampilan kepada masyarakat miskin, sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan keluar dari jeratan kemiskinan. Dengan memberikan bekal pendidikan dan keterampilan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Mensos juga menjelaskan bahwa banyak keluarga miskin yang tetap berada dalam siklus kemiskinan karena minimnya akses terhadap pendidikan dan keterampilan. Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ini dengan memberikan kesempatan belajar dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja yang lebih baik bagi masyarakat miskin.
Lebih lanjut, Kemensos juga berharap program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah. Dengan demikian, program Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemiskinan.
DTSEN: Pentingnya Data Akurat untuk Penargetan Bantuan Sosial
Mensos juga menyoroti pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. DTSEN dinilai sebagai “tulang punggung” dalam penargetan bantuan sosial karena mampu menghimpun dan memadankan berbagai data sosial-ekonomi penduduk dengan data kependudukan. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat dan transparan.
Dengan pemetaan desil (Desil 1 hingga Desil 10) yang terdapat dalam DTSEN, pemerintah pusat dan daerah dapat menargetkan bantuan sosial secara lebih tepat sasaran. Data yang akurat akan memastikan bahwa bantuan sosial tepat diterima oleh mereka yang membutuhkan, sehingga efektifitas program dapat ditingkatkan. Platform digital seperti Cek Bansos juga membantu dalam pemutakhiran data dan verifikasi penerima bantuan.
Kemensos mengajak seluruh kepala daerah untuk aktif memutakhirkan data sosial ekonomi melalui jalur formal dan digital. Proses pemutakhiran dilakukan tiga bulan sekali, melibatkan masyarakat dari tingkat RT/RW hingga kabupaten/kota. Data yang valid dan upaya pemberdayaan melalui Sekolah Rakyat diharapkan dapat membantu masyarakat tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas dan keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan.
Dukungan Kepala Daerah terhadap Inisiatif Kemensos
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menyambut baik inisiatif Kemensos dalam mengembangkan Sekolah Rakyat. Ia menyatakan kesiapan untuk mensinergikan program ini dengan kebijakan pendidikan dan pemberdayaan yang sudah ada di Kabupaten Solok. Hal ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap program pengentasan kemiskinan yang diusung oleh Kemensos.
Sementara itu, Bupati Gunung Mas, Jaya S. Monong, menekankan pentingnya akurasi data melalui DTSEN. Ia menyatakan kesiapan untuk mendorong pemutakhiran data secara berkala agar program bantuan sosial tidak salah sasaran. DTSEN dianggap sangat penting untuk efisiensi dan akuntabilitas kebijakan di tingkat daerah. Dukungan dari pemerintah daerah sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam program Sekolah Rakyat dan optimalisasi DTSEN diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan data yang akurat dan program pemberdayaan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.