Kepulauan Seribu: Tujuan Libur Panjang Favorit, Ribuan Wisatawan Ramaikan Paskah 2025
Libur Paskah 2025 diramaikan oleh ribuan wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Seribu, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, dengan catatan penting untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Libur panjang Paskah 2025, yang jatuh pada tanggal 18-20 April, menyedot perhatian ribuan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan, melaporkan peningkatan signifikan kunjungan wisata yang berdampak positif pada perekonomian warga dan pelaku usaha setempat. Peningkatan kunjungan ini disebabkan oleh momen libur panjang Paskah, yang mendorong masyarakat untuk mencari destinasi wisata, salah satunya Kepulauan Seribu. Para wisatawan dapat mengakses Kepulauan Seribu melalui beberapa dermaga, dan menikmati berbagai pilihan pulau dan destinasi wisata yang ada.
Peningkatan jumlah wisatawan ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kepulauan Seribu. Namun, hal ini juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar keindahan alam Kepulauan Seribu tetap terjaga dan menarik bagi wisatawan. Kebersihan lingkungan menjadi kunci keberlanjutan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Data kunjungan wisatawan menunjukkan angka yang cukup tinggi selama periode libur Paskah. Ribuan wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu melalui berbagai dermaga, menunjukkan popularitas destinasi wisata ini sebagai pilihan utama untuk menghabiskan waktu liburan. Hal ini menandakan potensi besar Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Peningkatan Kunjungan Wisatawan di Kepulauan Seribu
Data kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu selama libur Paskah 2025 menunjukkan tren positif. Pada Jumat (18/4), tercatat 3.551 wisatawan berkunjung, dengan rincian 846 dari Dermaga Marina Ancol, 2.170 dari Muara Angke, 437 dari Tanjung Pasir, dan 98 dari Cituis. Jumlah ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menghabiskan liburan di Kepulauan Seribu.
Pada Sabtu (19/4), jumlah wisatawan meningkat menjadi 3.049 orang, dengan rincian 350 dari Dermaga Marina Ancol, 2.021 dari Muara Angke, 542 dari Tanjung Pasir, dan 136 dari Cituis. Peningkatan ini menunjukkan konsistensi daya tarik Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata.
Puncak kunjungan terjadi pada Minggu (20/4) dengan total 1.034 wisatawan. Rinciannya adalah 130 wisatawan dari Dermaga Marina Ancol, 149 dari Muara Angke, 688 dari Tanjung Pasir, dan 67 dari Cituis. Meskipun jumlahnya lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan minat yang tinggi terhadap Kepulauan Seribu.
Aksesibilitas dan Tarif Menuju Kepulauan Seribu
Untuk mencapai Kepulauan Seribu, wisatawan dapat mengaksesnya melalui beberapa dermaga, yaitu Dermaga Kali Adem dan Marina Ancol. Masing-masing dermaga menawarkan pilihan transportasi dan tarif yang berbeda-beda.
Dari Dermaga Kali Adem, wisatawan dapat menggunakan kapal kayu dengan tarif sekitar Rp50.000 hingga Rp80.000, atau kapal Dishub DKI Jakarta dengan tarif sekitar Rp44.000 hingga Rp174.000. Sementara itu, dari Dermaga Marina Ancol, tarifnya berkisar antara Rp175.000 hingga Rp300.000.
Perbedaan tarif ini memberikan fleksibilitas bagi wisatawan untuk memilih opsi transportasi yang sesuai dengan anggaran dan preferensi mereka. Ketersediaan pilihan transportasi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan dalam mengunjungi Kepulauan Seribu.
Mayoritas wisatawan mengunjungi pulau-pulau penduduk, pulau resor, dan destinasi wisata lainnya di Kepulauan Seribu. Hal ini menunjukkan keberagaman daya tarik wisata yang ditawarkan di wilayah tersebut, mulai dari keindahan alam hingga fasilitas rekreasi yang memadai.
Pihak Sudin Parekraf Kepulauan Seribu berharap para pelaku usaha dapat terus menjaga kenyamanan wisatawan agar mereka tertarik untuk kembali berkunjung. Pemeliharaan kebersihan lingkungan dan kualitas layanan menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan daya tarik Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata unggulan.