KKP-FAO Luncurkan Aplikasi Sicekatan: Solusi Digital Cegah Penyakit Ikan di Jambi
Sosialisasi aplikasi Sicekatan, sistem pelaporan penyakit ikan berbasis Android, digelar di Jambi untuk meningkatkan produksi dan mencegah kerugian ekonomi pada budidaya ikan.

Jambi, 15 Mei 2024 - Pemerintah Provinsi Jambi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) berkolaborasi meluncurkan solusi inovatif dalam upaya meningkatkan produktivitas perikanan di Provinsi Jambi. Sosialisasi sistem cepat pelaporan penyakit ikan berbasis Android, yang diberi nama Sicekatan, telah diadakan di Desa Teluk Ketapang, Kabupaten Batanghari, Jambi. Kegiatan ini ditujukan kepada para pembudidaya ikan dan penyuluh perikanan setempat, bertujuan untuk meminimalisir kerugian ekonomi akibat penyakit ikan dan meningkatkan produksi ikan budidaya, khususnya patin dan nila.
Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar aplikasi Sicekatan dapat meningkatkan efisiensi pengendalian penyakit ikan. "Pengendalian penyakit ikan yang lebih efisien dengan aplikasi Sicekatan diharapkan dapat meminimalisir kerugian secara ekonomi serta meningkatkan produksi ikan budidaya di Jambi," ujar beliau di Desa Teluk Ketapang, Kamis. Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama KKP dan FAO melalui Technical Cooperation Programme (TCP) yang telah berjalan sejak tahun 2023.
Sicekatan dirancang untuk mempercepat pelaporan dan penanganan penyakit ikan. Dengan aplikasi ini, pembudidaya dapat melaporkan gejala penyakit, mendokumentasikannya, dan mendapatkan saran penanganan yang cepat dan tepat dari gugus tugas tanggap darurat penyakit ikan. Aplikasi yang telah tersedia di Play Store sejak April 2025 ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan penyakit ikan yang kerap mengancam sektor perikanan di Jambi. Sebelumnya, pelatihan penggunaan aplikasi ini telah diberikan kepada perwakilan pembudidaya, penyuluh, dan anggota satuan gugus tugas di tingkat Provinsi Jambi.
Sosialisasi Sicekatan kepada Pembudidaya Ikan di Jambi
Sosialisasi Sicekatan di Desa Teluk Ketapang melibatkan berbagai pihak, termasuk kelompok pembudidaya ikan Harapan Maju, penyuluh perikanan, petugas Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu), dan anggota tim gugus tugas tanggap darurat. Simulasi penggunaan aplikasi dan diskusi penanganan penyakit ikan dilakukan secara interaktif untuk memastikan pemahaman yang komprehensif. Provinsi Jambi, yang memiliki potensi besar dalam budidaya ikan berkat Sungai Batang Hari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera, memproduksi setidaknya 20.000 ton ikan patin pada tahun 2023 (data KKP). Namun, wabah penyakit ikan berpotensi menghambat pengembangan potensi ini.
Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional. Kepala Perwakilan FAO di Indonesia - Timor Leste, Rajendra Arya, menekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas digitalisasi sistem pengendalian penyakit ikan. Proyek kerja sama TCP KKP dan FAO juga mencakup pelatihan mengenai resistensi antimikroba (AMR), tanggap darurat, dan perencanaan kontinjensi untuk penyakit ikan. Petugas Posikandu juga telah dilatih dalam investigasi wabah, pemantauan, dan pelaporan penyakit ikan. "Dengan pelaporan, pendataan dan pemetaan penyakit ikan yang lebih cepat serta terintegrasi dengan sistem monitoring penyakit ikan yang dikelola oleh KKP, pemerintah pusat maupun daerah dapat mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan para pembudidaya dan petugas di lapangan," jelas Rajendra Arya.
Ernawati, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Harapan Maju, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. "Pengendalian penyakit ikan yang tepat dan cepat dapat menekan angka kehilangan produksi ikan dan memastikan kesejahteraan kami sebagai pembudidaya ikan skala kecil," harapnya. Aplikasi Sicekatan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pembudidaya ikan di Desa Teluk Ketapang dan daerah lainnya di Provinsi Jambi.
Manfaat Aplikasi Sicekatan bagi Pembudidaya Ikan
- Pelaporan cepat dan mudah gejala penyakit ikan.
- Dokumentasi penyakit ikan secara digital.
- Saran penanganan penyakit yang cepat dan tepat dari gugus tugas.
- Integrasi dengan sistem monitoring penyakit ikan KKP.
- Peningkatan efisiensi pengendalian penyakit ikan.
- Minimalisasi kerugian ekonomi akibat penyakit ikan.
- Peningkatan produksi ikan budidaya.
Dengan adanya aplikasi Sicekatan, diharapkan upaya pengendalian penyakit ikan di Jambi dapat lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pembudidaya ikan. Inovasi teknologi ini merupakan langkah penting dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional.