Korban Penembakan APMM Malaysia Meninggal, Total Dua WNI Tewas
Seorang korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu meninggal dunia, menambah jumlah korban jiwa WNI menjadi dua orang, sementara tiga lainnya masih dirawat.
![Korban Penembakan APMM Malaysia Meninggal, Total Dua WNI Tewas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/140603.722-korban-penembakan-apmm-malaysia-meninggal-total-dua-wni-tewas-1.jpg)
Tragedi Penembakan di Tanjung Rhu: Satu Lagi Korban Meninggal
Insiden penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor pada 24 Januari 2025 kembali menorehkan duka. Seorang korban yang sebelumnya dalam kondisi kritis akhirnya meninggal dunia pada Selasa, 4 Februari 2025. Dengan demikian, jumlah korban jiwa Warga Negara Indonesia (WNI) akibat insiden tersebut meningkat menjadi dua orang. Identitas korban kedua ini masih belum dapat dipastikan karena tidak ditemukan dokumen identitas pada saat kejadian.
Kronologi dan Identifikasi Korban
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, membenarkan informasi tersebut. Namun, ia menjelaskan kesulitan dalam mengidentifikasi korban karena kondisi kritisnya sejak kejadian hingga meninggal dunia. Korban tidak sadarkan diri dan tidak dapat dimintai keterangan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) juga telah mengkonfirmasi kabar duka tersebut. Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa dua dari lima WNI yang menjadi korban penembakan telah meninggal dunia. Korban pertama, yang berinisial B, telah dimakamkan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau pada 29 Januari 2025.
Tiga korban lainnya saat ini masih dalam perawatan dan pengawasan perwakilan pemerintah Indonesia dan pihak berwenang Malaysia. Dua di antara mereka telah pulih dan dapat memberikan keterangan terkait insiden tersebut. Informasi yang diperoleh dari salah satu korban selamat, MZ, warga Rupat, Bengkalis, menyebutkan bahwa mereka sedang berusaha kembali ke perairan Indonesia saat insiden penembakan terjadi.
Upaya Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui BP3MI dan Kemenlu RI terus berupaya memberikan perlindungan dan bantuan kepada para korban dan keluarga mereka. Proses identifikasi korban kedua masih terus dilakukan. Selain itu, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pihak berwenang Malaysia untuk menyelidiki insiden penembakan tersebut dan meminta pertanggungjawaban atas tindakan yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya perlindungan bagi WNI yang bekerja di luar negeri, khususnya di perairan yang berbatasan dengan negara lain. Perlu adanya peningkatan kerjasama antar pemerintah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan memastikan keselamatan WNI yang bekerja di luar negeri.
Kesimpulan
Kematian korban kedua akibat penembakan APMM Malaysia menambah keprihatinan atas insiden tersebut. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan maksimal kepada WNI di luar negeri. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia.
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Perlindungan dan keselamatan WNI di luar negeri harus menjadi prioritas utama.