Korban Tenggelam di Sungai Progo Ditemukan Meninggal Setelah Pencarian Ekstensif
Setelah pencarian selama dua hari, Basarnas Yogyakarta menemukan Indrawan, korban tenggelam di Sungai Progo, Bantul, dalam kondisi meninggal dunia.

Seorang pria berusia 26 tahun, Indrawan, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan tenggelam di Sungai Progo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kejadian bermula pada Sabtu, 26 April 2024, pukul 13.15 WIB, saat korban berupaya menebar jaring ikan dengan menyeberangi sungai. Namun, ia gagal mencapai tepi sungai dan akhirnya tenggelam. Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad korban mengapung di pinggir sungai pada Senin, 28 April 2024, pukul 07.15 WIB, sekitar 5,9 kilometer dari lokasi terakhir korban terlihat.
Proses pencarian Indrawan melibatkan berbagai upaya oleh tim SAR gabungan. Pencarian dilakukan secara intensif, meliputi penyisiran darat, penyisiran air menggunakan LCR (Light Craft Rubber), pemantauan udara dengan drone thermal dan drone kapal, serta penyisiran dengan teknik body rafting. Upaya pencarian ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Progo, baik ke arah timur maupun barat dari lokasi kejadian.
Setelah ditemukan, jasad Indrawan dievakuasi dan diidentifikasi oleh tim Inafis Polres Bantul bersama SAR Gabungan dan keluarga korban. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Wates Kulonprogo untuk proses lebih lanjut sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka di Kecamatan Sedayu, Bantul. Setelah proses evakuasi dan identifikasi selesai, operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh tim kembali ke kesatuan masing-masing.
Pencarian Ekstensif di Sungai Progo
Tim SAR gabungan mengerahkan berbagai sumber daya dan teknik pencarian untuk menemukan Indrawan. Penyisiran darat dilakukan secara visual sejauh 1,5 kilometer ke arah timur dari lokasi terakhir korban terlihat. Sementara itu, penyisiran air menggunakan LCR dilakukan sejauh dua kilometer ke arah barat dari Bendungan Kamijoro dan dua kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian.
Teknologi juga dimaksimalkan dalam pencarian ini. Drone thermal dan drone kapal Pos 21 digunakan untuk melakukan penyisiran udara sejauh 1,5 kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian. Selain itu, teknik body rafting juga dikerahkan untuk menyisir aliran sungai sejauh dua kilometer ke arah timur.
"Pada Senin (28/4) pukul 07.15 WIB korban ditemukan mengapung di pinggir sungai. Jarak penemuan korban dari LKP (last know position) sekitar 5,9 kilometer," jelas Humas Kantor Basarnas Yogyakarta Pipiet Eriyanto.
Proses Evakuasi dan Identifikasi
Setelah ditemukan, proses evakuasi korban dilakukan oleh tim SAR gabungan sekitar pukul 07.50 WIB. Selanjutnya, identifikasi dilakukan oleh tim Inafis Polres Bantul bersama SAR Gabungan dan keluarga untuk memastikan identitas korban.
"Setelah itu anggota SAR Gabungan menindaklanjuti, memastikan dan melakukan evakuasi korban sekitar pukul 07.50 WIB," tambah Pipiet Eriyanto.
Setelah proses identifikasi selesai, korban dibawa ke RSUD Wates Kulonprogo dan kemudian ke rumah duka.
Proses evakuasi dan identifikasi berjalan lancar berkat kerjasama yang baik antar tim SAR gabungan dan pihak terkait.
Kesimpulan
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu memprioritaskan keselamatan.