Kotim Optimistis Wujudkan Kemandirian Pangan Nasional
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah optimistis berkontribusi besar dalam program kemandirian pangan nasional lewat peningkatan luas lahan tanam dan panen.

Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, optimistis mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap program pemerintah pusat untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim, Sepnita, di Sampit pada Selasa, 8 April 2025. Keberhasilan Kotim dalam meningkatkan luas lahan tanam menjadikannya salah satu kontributor utama di Kalimantan Tengah.
Sepnita menekankan peran signifikan Kotim dalam pencapaian target luas tambah tanam di Kalimantan Tengah. Provinsi ini merupakan satu dari 14 provinsi yang ditargetkan pemerintah pusat untuk meningkatkan produksi pangan. "Kalimantan Tengah termasuk satu dari 14 provinsi yang masuk dalam daerah yang luas tambah tanam memenuhi target, dan dari capaian itu, Kotawaringin Timur punya andil cukup signifikan," tegas Sepnita.
Keberhasilan Kotim ini ditunjukkan dengan capaian luas tanam yang signifikan. Empat kabupaten di Kalimantan Tengah, termasuk Kotim, telah berhasil menanam lebih dari 1.000 hektare lahan pada periode Januari hingga Maret 2025. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Kotim dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Luas Tanam dan Panen Kotim Melebihi Target
Target luas tanam di Kotim sendiri mencapai lebih dari 8.000 hektare. Hingga saat ini, realisasi luas panen telah mencapai 5.065 hektare. Artinya, masih ada sekitar 3.500 hektare lagi yang akan dipanen pada Mei-Juni 2025, yang merupakan puncak musim panen. Meskipun jadwal tanam sedikit bergeser akibat banjir beberapa waktu lalu, pemerintah daerah tetap optimistis target 8.000 hektare akan tercapai.
Sepnita menjelaskan, "Kami optimistis luas panen 8.000 hektare itu bisa tercapai karena luas tanam kita juga lebih dari 8.000 hektare. Alhamdulillah tidak ada gangguan penyakit." Hal ini menunjukkan potensi besar Kotim dalam mencapai target produksi pangan.
Peningkatan produksi pertanian di Kotim juga didukung oleh program optimasi lahan seluas 3.528 hektare. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada. Selain itu, rencana normalisasi saluran irigasi yang melewati hutan lindung juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Potensi Lahan Pertanian dan Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan petani di Desa Lampuyang yang mampu melakukan tiga kali tanam dalam setahun menjadi contoh nyata potensi pertanian di Kotim. Namun, Sepnita juga mengakui masih adanya potensi lahan pertanian yang belum tergarap optimal karena masuk dalam kawasan hutan.
Untuk itu, pemerintah Kotim berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dapat menyetujui usulan perubahan status kawasan hutan tersebut. Dengan demikian, pengembangan sektor pertanian di Kotim dapat lebih ditingkatkan lagi dan berkontribusi lebih besar bagi ketahanan pangan nasional.
Kotim memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan produksi pangan. Dukungan dari pemerintah pusat dan inovasi di bidang pertanian akan sangat penting untuk mencapai kemandirian pangan di tingkat nasional. Keberhasilan Kotim menjadi contoh nyata bagaimana daerah dapat berkontribusi signifikan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.