Lemhannas: Konsep Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Tak Berbeda Jauh
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) memastikan konsep retret kepala daerah gelombang kedua tak berbeda signifikan dengan gelombang pertama, fokus pada wawasan kebangsaan dan geopolitik, diikuti oleh 49 kepala daerah yang belum berpartisipasi.

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) telah mengumumkan rencana penyelenggaraan retret kepala daerah gelombang kedua. Kegiatan ini akan melibatkan 49 kepala daerah yang belum berkesempatan mengikuti retret gelombang pertama. Rencananya, retret ini akan mencakup materi wawasan kebangsaan dan analisis geopolitik, serupa dengan penyelenggaraan sebelumnya.
Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, menyatakan bahwa konsep retret gelombang kedua tidak akan jauh berbeda dari gelombang pertama yang telah sukses diselenggarakan di Akademi Militer Magelang pada akhir Februari 2025. Koordinasi intensif dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah dilakukan untuk memastikan kelancaran acara. Meskipun demikian, detail teknis masih akan dibahas lebih lanjut bersama Kemendagri.
Kemendagri sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi retret ini. Dua kepala daerah yang baru dilantik, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, akan diikutsertakan dalam retret gelombang kedua. Lokasi penyelenggaraan masih dalam tahap perencanaan, dengan beberapa skenario yang sedang dipertimbangkan oleh Kemendagri.
Materi dan Peserta Retret
Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa Lemhannas kemungkinan besar akan kembali memberikan materi yang serupa dengan retret gelombang pertama. Materi tersebut meliputi wawasan kebangsaan, kondisi geopolitik terkini, dan isu-isu strategis terkait ketahanan nasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kepala daerah dalam menghadapi tantangan nasional dan global.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa dari total kepala daerah yang belum mengikuti retret, sebagian besar akan mengikuti gelombang kedua. Ia menyebutkan beberapa alasan, termasuk kepala daerah di Bali yang belum berkesempatan hadir pada gelombang pertama dan kepala daerah yang gugatannya ditolak di Mahkamah Konstitusi.
Kemendagri memastikan bahwa retret ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi para kepala daerah. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang wawasan kebangsaan dan geopolitik, diharapkan para kepala daerah dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih efektif dan bijaksana.
Lokasi dan Persiapan Retret
Meskipun detail mengenai lokasi retret gelombang kedua masih dirahasiakan, Kemendagri memastikan bahwa berbagai skenario lokasi sedang dipertimbangkan. Proses persiapan yang matang dan terkoordinasi antara Lemhannas dan Kemendagri akan memastikan kelancaran pelaksanaan retret ini.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menekankan pentingnya retret ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan pemahaman para kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan. Retret ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Indonesia.
Dengan demikian, retret kepala daerah gelombang kedua yang akan segera diselenggarakan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Lemhannas dan Kemendagri berkomitmen untuk memastikan kesuksesan acara ini.
Kesimpulan: Retret kepala daerah gelombang kedua akan fokus pada peningkatan kapasitas kepemimpinan daerah melalui materi wawasan kebangsaan dan geopolitik, melibatkan peserta yang belum berpartisipasi pada gelombang pertama, dan diselenggarakan dengan koordinasi yang erat antara Lemhannas dan Kemendagri.