Magetan: Disnakan Imbau Peternak Jaga Kebersihan Kandang Cegah PMK
Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan meminta peternak meningkatkan kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, seiring peningkatan kasus akhir-akhir ini.

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Magetan meningkat drastis akhir-akhir ini, mendorong Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat untuk bertindak. Mereka meminta para peternak sapi dan kambing meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan kandang demi mencegah penularan lebih lanjut. Langkah ini diambil setelah ditemukannya 781 kasus PMK pada sapi di tahun 2024, dengan 400 kasus terjadi hanya di bulan Desember.
drh. Previana Rahmawati dari Disnakan Magetan menjelaskan upaya yang dilakukan. Vaksinasi ternak terus dilakukan, bersamaan dengan sosialisasi pemberian disinfektan dan pengobatan. Namun, Previana menekankan pentingnya peran peternak dalam menjaga kebersihan kandang. "Selain vaksinasi dan pengobatan, kesadaran peternak untuk menjaga kebersihan kandang sangat krusial," ujarnya.
Peningkatan kasus PMK di Magetan, menurut Previana, dipengaruhi beberapa faktor. Curah hujan tinggi mempercepat penyebaran virus. Lebih lanjut, kurangnya perhatian peternak pada kebersihan dan sanitasi kandang juga menjadi penyebab utama. "Sanitasi kandang yang buruk menjadi faktor pendukung penyebaran PMK," imbuhnya.
Faktor lain yang memperparah situasi adalah mobilitas ternak antar daerah. Pergerakan ternak dari dan ke Magetan berpotensi menyebarkan virus PMK. Oleh karena itu, Disnakan gencar melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang, memberikan jamu tradisional untuk menjaga kesehatan ternak, serta melakukan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Selain itu, Disnakan juga aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan peternak untuk mencegah dan menangani PMK. Koordinasi ini mencakup strategi pencegahan, penanganan ternak yang sudah terinfeksi, dan pemulihan kesehatan ternak. Kerja sama ini penting untuk menekan angka kasus PMK di Magetan.
Angka kematian akibat PMK di Magetan tercatat mencapai 33 kasus. Hampir semua kecamatan di Kabupaten Magetan terdampak. Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan kerja sama semua pihak untuk mengatasi permasalahan PMK. Kebersihan kandang menjadi kunci utama pencegahan penyebaran PMK, selain upaya vaksinasi dan pengobatan yang telah dilakukan.
Disnakan Magetan berharap dengan langkah-langkah tersebut, penyebaran PMK dapat dikendalikan. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara Disnakan, pemerintah daerah, dan peternak untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi ternak di Kabupaten Magetan. Kebersihan kandang menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan ini.