MBG Bantu Penanganan Stunting di Manokwari, Sasar Remaja hingga Ibu Hamil
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Manokwari terbukti efektif membantu penurunan angka stunting dengan menyasar remaja putri, ibu hamil, dan balita, serta dibarengi program non-nutrisi seperti perbaikan sanitasi.
![MBG Bantu Penanganan Stunting di Manokwari, Sasar Remaja hingga Ibu Hamil](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220103.508-mbg-bantu-penanganan-stunting-di-manokwari-sasar-remaja-hingga-ibu-hamil-1.jpg)
Manokwari, 7 Februari 2024 - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, gencar menangani masalah stunting dengan berbagai strategi. Salah satu yang dinilai efektif adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tak hanya fokus pada balita, tetapi juga menjangkau remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil, sebuah pendekatan komprehensif untuk mencegah stunting sejak dini.
MBG: Strategi Pencegahan Stunting di Manokwari
Kepala Dinas Kesehatan Manokwari, Marthen Rantetampang, menjelaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan pendekatan menyeluruh. "Penanganan stunting tidak hanya dilakukan bagi anak bayi maupun balita saja, tapi juga menyasar remaja putri, calon pengantin, ibu hamil serta anak balita," ujarnya. MBG berperan penting dalam pemenuhan gizi remaja putri, memastikan mereka memiliki kondisi prima saat menikah dan melahirkan anak yang sehat.
Pemenuhan gizi yang baik sejak usia remaja, menurut Rantetampang, akan berdampak positif pada kesehatan reproduksi dan mencegah kekurangan gizi pada generasi mendatang. Selain MBG, Pemkab Manokwari juga menjalankan program pemberian makanan tambahan melalui puskesmas dan posyandu, yang menyasar ibu hamil dan balita. "Stunting masih merupakan program prioritas Pemkab Manokwari dan kita masih terus rutin melaksanakan hal tersebut," tegasnya.
Pendekatan Komprehensif Penanganan Stunting
Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollon, menambahkan bahwa penanganan stunting saat ini lebih komprehensif. Tidak hanya berfokus pada nutrisi, tetapi juga mencakup bantuan non-nutrisi. "Pemberian nutrisi seperti pemberian makanan tambahan, maupun pemberian vitamin untuk remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak balita," jelasnya. Bantuan non-nutrisi meliputi bedah rumah, perbaikan jamban, akses air bersih, dan edukasi keluarga berisiko stunting.
Yarollon menekankan bahwa seluruh kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya masih terus melaksanakan program penanganan stunting di tahun 2024. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan.
Implementasi MBG di Sekolah-Sekolah Manokwari
Kepala Satuan Unit Pelayanan Gizi (SPPG) Manokwari, Widayanti Sukan, memaparkan bahwa saat ini MBG di Manokwari telah menjangkau 3.153 anak di 10 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari dua TK (TK Kartika dan TK Pertiwi), lima SD (SDN 25 Fanindi, SD YPGGI, SD YPK 04, SD YPK 14, dan SD Ayambori), dua SMP (SMPN 3 Kwawi dan SMP Don Bosco), dan satu SMA (SMAN 1 Manokwari).
Program MBG di Manokwari merupakan salah satu contoh nyata bagaimana intervensi gizi dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi di sekolah, program ini berkontribusi pada peningkatan status gizi dan pencegahan stunting secara efektif. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Kesimpulan
Program MBG di Manokwari menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam upaya penurunan angka stunting. Pendekatan komprehensif yang menggabungkan pemberian nutrisi dan bantuan non-nutrisi terbukti efektif. Keberhasilan ini menjadi bukti pentingnya kerjasama lintas sektor dan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.