Mensos Ajak Menhut Kolaborasi Entaskan Kemiskinan Warga Sekitar Hutan
Menteri Sosial (Mensos) mengajak Menteri Kehutanan berkolaborasi memberdayakan masyarakat tergraduasi di sekitar hutan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Kehutanan (Kemhut) sepakat untuk berkolaborasi mengurangi angka kemiskinan, khususnya di kalangan masyarakat sekitar hutan. Inisiatif ini diluncurkan pada Kamis di Jakarta, dan bertujuan memberdayakan masyarakat tergraduasi agar lebih mandiri dan lepas dari ketergantungan bantuan sosial. Kolaborasi ini diprakarsai oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, dan disambut baik oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Langkah kolaborasi ini dipicu oleh data kelompok rentan, miskin, dan miskin ekstrem yang bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kemensos akan menyerahkan data masyarakat tergraduasi kepada Kemhut untuk selanjutnya diberikan program pemberdayaan ekonomi berbasis kehutanan. Pemberdayaan ini diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan di sekitar kawasan hutan.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan angka kemiskinan di bawah 5 persen pada 2029 dan kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026. Mensos Saifullah Yusuf menekankan pentingnya dukungan dan bantuan dari Kemhut dalam upaya mencapai target tersebut. "Kira-kira begitu tugas kami, Pak Menteri. Mohon dukungan, mohon bantuannya kalau ada peluang-peluang pemberdayaannya," ujar Mensos.
Kerja Sama Kemensos dan Kemhut untuk Pemberdayaan Masyarakat
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menjelaskan bahwa program pemberdayaan akan difokuskan pada masyarakat sekitar hutan yang berpotensi mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis kehutanan. Kemensos akan menyeleksi masyarakat yang tepat dan menyerahkan data tersebut kepada Kemhut. "Nah, maksud saya di sini kita seleksi yang memang masyarakat di sekitar hutan dan dia bisa melakukan kegiatan ekonomi yang berbasis kehutanan, itu nanti bisa kita lempar ke bapak (Menteri Kehutanan) untuk diberdayakan dengan program-programnya bapak," jelasnya.
Kementerian Kehutanan menyambut baik inisiatif ini dan berjanji untuk berkoordinasi dengan Kemensos dalam menindaklanjuti rencana tersebut. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyatakan kesiapannya untuk bertemu dan membuat kesepakatan resmi (MoU) setelah data masyarakat yang akan diberdayakan tersusun dengan matang. "Jadi saya kira nanti kita ketemu ya, saya kira nanti buat jadwal juga kalau misalnya sudah matang kita ketemu lagi untuk buat MoU. Kalau meeting MoU, kita sudah bisa dapat data-datanya, kira-kira berapa yang bisa kita kerjakan bareng-bareng," kata Raja Juli.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya masing-masing kementerian, diharapkan program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
Target Penurunan Angka Kemiskinan
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Target tersebut meliputi penurunan angka kemiskinan di bawah 5 persen pada tahun 2029 dan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026. Kolaborasi antara Kemensos dan Kemhut ini merupakan salah satu upaya konkret untuk mencapai target tersebut.
Dengan memanfaatkan data DTSEN, diharapkan program pemberdayaan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Proses seleksi yang ketat akan memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan dan memiliki potensi untuk mengembangkan usaha ekonomi berbasis kehutanan.
Kerja sama yang baik antara kedua kementerian sangat penting untuk keberhasilan program ini. Koordinasi yang efektif dan perencanaan yang matang akan memastikan bahwa program pemberdayaan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.
Program pemberdayaan yang direncanakan akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan keterampilan, akses permodalan, hingga pemasaran produk. Dengan dukungan yang komprehensif, diharapkan masyarakat sekitar hutan dapat meningkatkan taraf hidupnya dan terlepas dari jeratan kemiskinan.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kementerian Sosial dan Kementerian Kehutanan dalam upaya pengentasan kemiskinan di sekitar kawasan hutan merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Dengan memanfaatkan data yang akurat dan koordinasi yang efektif, diharapkan program pemberdayaan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan berkontribusi pada pencapaian target nasional dalam mengurangi angka kemiskinan.