Menteri Karding Dorong Sekolah Kejuruan Bentuk Kelas Migran: Siapkan Calon Pekerja Migran Sejak Dini!
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengusulkan program Kelas Migran di SMK untuk membekali calon pekerja migran sejak dini. Bagaimana program ini dapat meningkatkan kualitas SDM?

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menginisiasi sebuah terobosan penting dalam dunia pendidikan vokasi. Beliau mendorong lembaga pendidikan setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengimplementasikan program Kelas Migran. Inisiatif ini bertujuan menyiapkan pelajar yang memiliki minat bekerja di luar negeri sejak dini.
Gagasan tersebut disampaikan Karding usai memberikan kuliah umum di SMKN 1 Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis, 8 Agustus. Program ini dirancang untuk membekali calon pekerja migran dengan berbagai kemampuan esensial. Pembekalan meliputi penguasaan bahasa asing, keterampilan kerja spesifik, hingga penguatan mental.
Melalui pendekatan komprehensif ini, diharapkan lulusan SMK akan lebih siap menghadapi tantangan di pasar kerja global. Program Kelas Migran menjadi fondasi penting dalam upaya membangun ekosistem penempatan pekerja migran yang lebih aman dan terencana. Ini juga sejalan dengan visi peningkatan kualitas sumber daya manusia nasional.
Pembekalan Komprehensif Melalui Kelas Migran
Program Kelas Migran yang digagas Menteri Karding dirancang untuk memberikan persiapan holistik kepada para pelajar. Sejak kelas satu, siswa akan diidentifikasi minatnya untuk bekerja di luar negeri. Kemudian, mereka akan mendapatkan pelatihan yang terarah dan berkelanjutan.
Aspek utama pembekalan dalam Kelas Migran mencakup penguasaan bahasa asing yang relevan dengan negara tujuan. Selain itu, keterampilan kerja spesifik yang dibutuhkan di sektor-sektor tertentu juga akan diajarkan secara mendalam. Ini memastikan pelajar memiliki bekal teknis yang memadai.
Tidak hanya kemampuan teknis, penguatan mental juga menjadi fokus penting dalam program ini. Calon pekerja migran akan dibekali dengan ketahanan diri, adaptasi budaya, dan pemahaman tentang hak serta kewajiban mereka. Kesiapan mental ini krusial untuk menghadapi lingkungan kerja baru di luar negeri.
Karding meyakini bahwa dengan pembekalan sejak dini, lulusan SMK akan lebih mudah diberangkatkan. Mereka hanya memerlukan sedikit pelatihan tambahan setelah lulus. Hal ini akan memangkas waktu persiapan dan meningkatkan efisiensi proses penempatan.
Menciptakan Ekosistem Penempatan yang Aman dan Terencana
Inisiatif Kelas Migran ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk membangun ekosistem penempatan pekerja migran yang lebih aman dan terencana. Selama ini, banyak kasus pekerja migran yang menghadapi masalah karena kurangnya persiapan. Program ini diharapkan dapat meminimalisir risiko tersebut.
Dengan adanya Kelas Migran, proses rekrutmen dan penempatan akan menjadi lebih terstruktur. Calon pekerja migran sudah memiliki bekal yang cukup sebelum berangkat. Ini akan mengurangi praktik-praktik ilegal atau penipuan yang sering menimpa pekerja migran yang tidak terlatih.
Program ini juga selaras dengan gagasan "Sekolah Rakyat" yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Gagasan tersebut menekankan pentingnya pendidikan praktis dan berbasis minat sebagai fondasi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kelas Migran merefleksikan prinsip ini dengan fokus pada pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja global.
Melalui sinergi antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja, Indonesia dapat menghasilkan pekerja migran yang berkualitas. Mereka tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga terlindungi secara hukum dan mental. Ini adalah langkah maju dalam meningkatkan citra dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia.