MK Putuskan Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Serang 2024
Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang 2024 setelah membatalkan hasil pemilihan sebelumnya.

Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada Kabupaten Serang tahun 2024. Keputusan ini diumumkan pada Senin melalui pembacaan putusan perkara Nomor 70 tahun 2025 PHP Bupati Serang yang disiarkan secara daring dari Serang. Putusan ini menjawab pertanyaan publik mengenai sengketa Pilkada Kabupaten Serang dan memberikan arahan tegas kepada penyelenggara pemilu terkait langkah selanjutnya.
Ketua MK, Suhartoyo, membacakan putusan yang memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang untuk melaksanakan PSU di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Serang. Putusan ini berdampak signifikan terhadap proses demokrasi di tingkat daerah dan menuntut tindakan cepat dan terukur dari berbagai pihak terkait.
PSU ini akan menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang sama seperti yang digunakan pada Pemilihan 27 November 2024. Proses ini harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan tidak memerlukan pelaporan kembali kepada MK. Keputusan ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan hukum dalam penyelenggaraan pemilu.
Pemungutan Suara Ulang: Aturan dan Pengawasan
MK menetapkan batas waktu maksimal 60 hari sejak putusan dibacakan untuk menyelesaikan PSU. Hal ini menunjukkan urgensi pelaksanaan PSU agar proses demokrasi di Kabupaten Serang dapat segera dituntaskan. KPU Kabupaten Serang harus segera berkoordinasi dan melakukan supervisi untuk memastikan pelaksanaan PSU berjalan lancar dan sesuai aturan.
Selain KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Serang juga memiliki peran penting dalam mengawasi jalannya PSU. Bawaslu diinstruksikan untuk melakukan supervisi dan koordinasi guna memastikan proses pemungutan suara ulang berjalan adil, transparan, dan bebas dari kecurangan. Pengawasan yang ketat sangat penting untuk menjaga integritas proses demokrasi.
Putusan MK juga membatalkan Keputusan KPU Kabupaten Serang Nomor 2028 tahun 2024 tentang penetapan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang. Keputusan ini menunjukkan bahwa MK telah mempertimbangkan berbagai aspek dan bukti yang diajukan dalam proses persidangan sebelum mengambil keputusan akhir. Langkah ini menegaskan komitmen MK terhadap keadilan dan integritas proses pemilihan umum.
Detail Pelaksanaan PSU Pilkada Kabupaten Serang
Berikut beberapa poin penting terkait pelaksanaan PSU Pilkada Kabupaten Serang yang perlu diperhatikan:
- Waktu Pelaksanaan: Maksimal 60 hari sejak putusan MK dibacakan.
- Daftar Pemilih: Menggunakan DPT, DPTb, dan DPK yang sama dengan Pemilihan 27 November 2024.
- Pedoman: Berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.
- Pengawasan: KPU dan Bawaslu Kabupaten Serang wajib melakukan supervisi dan koordinasi.
- Pelaporan: Tidak perlu melaporkan kembali ke MK.
Putusan MK ini diharapkan dapat memastikan terselenggaranya Pilkada Kabupaten Serang yang demokratis, adil, dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Proses PSU ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem pemilu di Indonesia.
Dengan adanya putusan ini, diharapkan Pilkada Kabupaten Serang dapat menghasilkan pemimpin yang truly representatif bagi masyarakat. Proses pemungutan suara ulang ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi sebelumnya dan memastikan suara rakyat benar-benar didengar dan dihargai.