Mudik Gratis Semarang: 7 Bus Antar Warga Kota Atlas Pulang Kampung
Pemkot Semarang menyediakan 7 bus untuk program mudik gratis bagi warga kurang mampu yang bekerja di Jakarta, meningkat dari 3 bus tahun lalu, guna mempermudah mereka merayakan Lebaran bersama keluarga.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, Selasa (25/3), memberangkatkan tujuh bus untuk program mudik gratis Lebaran 2025. Program ini ditujukan bagi warga Kota Semarang yang bekerja di Jakarta dan memiliki keterbatasan ekonomi. Keberangkatan bus-bus tersebut menandai peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya, di mana hanya tiga bus yang disediakan.
Tujuh bus ini akan menuju Jakarta untuk menjemput para pekerja informal asal Semarang, seperti pekerja pabrik, pedagang kaki lima, pembantu rumah tangga, dan tukang ojek. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk pulang kampung dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Program ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang.
"Dari sini (Pemkot Semarang) ada tujuh armada. Harusnya nanti (bergabung dengan daerah lain) jadi sepertinya 22 armada," ujar Wali Kota Semarang saat melepas keberangkatan bus-bus tersebut di Balai Kota Semarang. Wali Kota juga menekankan pentingnya budaya mudik Lebaran dan manfaat program ini dalam mengurangi risiko kecelakaan bagi pemudik yang kurang mampu.
Mudik Gratis: Solusi bagi Pekerja Informal
Program mudik gratis ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Kota Semarang terhadap warganya. Dengan menyediakan armada transportasi, Pemkot Semarang membantu mengurangi beban biaya perjalanan yang dapat memberatkan pekerja informal. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh warga dapat merayakan Lebaran bersama keluarga.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan, menjelaskan bahwa penambahan jumlah armada dari tiga menjadi tujuh bus menunjukkan peningkatan signifikan dalam upaya mendukung program mudik gratis ini. "Dari tahun lalu hanya tiga armada, sekarang tujuh armada. Berarti tambah empat (armada, red.)," katanya.
Bus-bus tersebut akan berkumpul di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, sebelum kemudian bergerak menuju Jawa Tengah. Sementara itu, untuk perjalanan kembali ke Semarang, para pemudik akan berkumpul di Terminal Pekalongan, dan bus akan kembali ke Jakarta pada tanggal 10 atau 11 April.
Kriteria Penerima Manfaat dan Peran Paguyuban
Program mudik gratis ini memiliki beberapa kriteria penerima manfaat, antara lain pekerja pabrik, pedagang kaki lima (PKL), pembantu rumah tangga, dan tukang ojek. Hal ini menunjukkan fokus program pada kelompok masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk dapat mudik.
Khusus untuk tujuh bus dari Pemkot Semarang, pengelolaannya dilakukan oleh Paguyuban Pawon Semarang. Kerjasama dengan paguyuban ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan program mudik gratis yang sukses.
Dengan adanya program mudik gratis ini, diharapkan semakin banyak warga Kota Semarang yang kurang mampu dapat berkumpul bersama keluarga tercinta saat Lebaran. Program ini juga membantu mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selama musim mudik.
Pemerintah Kota Semarang berharap program ini dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang, sehingga semakin banyak warga yang dapat merasakan manfaatnya. Anggaran yang dialokasikan dari APBD menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.