NTB Bangun 450 Dapur untuk Program Makan Sehat Siswa
Pemprov NTB menargetkan pembangunan 450 dapur untuk mendukung Program Makan Bazis bergizi bagi 1.336.058 siswa di 10.474 sekolah, dengan pendanaan APBN dan target penyelesaian September 2024.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana membangun sedikitnya 450 dapur untuk mengolah dan mendistribusikan makanan dalam rangka Program Makan Bazis (MBG) bergizi. Hal ini diumumkan oleh Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, dalam rapat virtual yang diadakan di Mataram pada Jumat lalu. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten dan kota di seluruh NTB, serta seorang staf ahli dari Badan Nasional Pangan (BGN), Bobby Kusuma. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi 1.336.058 siswa di 1.0474 sekolah di seluruh NTB.
Pembangunan 450 dapur ini akan sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden Prabowo Subianto menargetkan program ini akan menjangkau 83 juta penerima manfaat, termasuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pemprov NTB menargetkan untuk mengirimkan daftar lokasi dapur kepada pemerintah pusat paling lambat 30 Mei 2025, setelah pemerintah kabupaten dan kota menyelesaikan pengumpulan data lokasi potensial. Peran Pemprov NTB adalah memfasilitasi dan mengawasi pelaksanaan Program MBG.
Staf ahli BGN, Bobby Kusuma, menambahkan bahwa pembangunan dapur MBG di NTB ditargetkan selesai pada September 2024. Ia meminta pemerintah daerah untuk segera mencari lahan atau lokasi yang tersedia dan bersertifikat agar BGN dapat meninjaunya langsung. Kusuma merinci kriteria lokasi, yaitu minimal seluas 800 meter persegi, berjarak maksimal 20 menit dari sekolah, memiliki akses jalan selebar minimal tiga meter, serta memiliki sistem listrik dan air yang andal. Lokasi juga harus jauh dari tempat pembuangan sampah.
Lokasi Strategis Dapur MBG
Pemilihan lokasi dapur MBG harus mempertimbangkan beberapa faktor penting demi keberhasilan program. Lokasi yang strategis akan mempermudah aksesibilitas dan efisiensi distribusi makanan kepada siswa. Selain itu, ketersediaan infrastruktur seperti listrik dan air yang andal sangat krusial untuk proses pengolahan makanan. Kriteria luas lahan minimal 800 meter persegi juga bertujuan untuk menjamin kelancaran operasional dapur dan memastikan kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Jarak maksimal 20 menit dari sekolah menjadi pertimbangan utama untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan. Makanan yang telah diolah harus segera didistribusikan agar tetap segar dan terhindar dari kontaminasi. Akses jalan selebar minimal tiga meter penting untuk mempermudah akses kendaraan pengangkut bahan makanan dan makanan yang telah diolah. Terakhir, lokasi harus jauh dari tempat pembuangan sampah untuk mencegah pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Dengan memperhatikan kriteria lokasi yang telah ditetapkan, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Pemilihan lokasi yang tepat akan berdampak positif terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada siswa, serta memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi mereka.
Dampak Positif Program MBG
Program MBG diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat NTB. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi siswa, program ini juga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian lokal. "Program MBG diharapkan dapat mendorong usaha kuliner lokal, membuka potensi daerah, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujar Bobby Kusuma. Hal ini karena program ini dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar, seperti penyedia bahan baku makanan, tenaga kerja di dapur MBG, dan jasa transportasi.
Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam program ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang kuliner. Dengan mendapatkan makanan bergizi yang cukup, siswa akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan dapat berkonsentrasi lebih baik dalam belajar. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di NTB.
Secara keseluruhan, pembangunan 450 dapur MBG di NTB merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas pendidikan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi muda NTB.
Proses pembangunan dapur MBG ini ditargetkan selesai pada bulan September 2024. Pemerintah daerah dan pusat bekerja sama untuk memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program MBG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa di NTB.