Ombudsman Gorontalo Awasi Program Makanan Bergizi Gratis, Pastikan Distribusi Sesuai Standar
Ombudsman Gorontalo melakukan peninjauan terhadap SPPG untuk memastikan Program Makanan Bergizi Gratis berjalan lancar dan sesuai standar, menjangkau 2.892 siswa dan 118 ibu hamil di Kota Gorontalo.

Kota Gorontalo, 19 Februari 2024 - Kantor Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Gorontalo melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan. Peninjauan ini bertujuan untuk mengawasi layanan SPPG kepada siswa dan ibu hamil sebagai penerima manfaat program tersebut. Proses pengawasan meliputi pengecekan menu makanan, distribusi, dan sumber daya yang digunakan.
Kepala Perwakilan Ombudsman Gorontalo, Muslimin B. Putra, menjelaskan bahwa timnya secara langsung memeriksa berbagai aspek program. "Tim Ombudsman datang untuk melakukan pengecekan terhadap menu makanan, proses distribusi, dan sumber daya yang ada di setiap SPPG," ujar Muslimin dalam keterangannya di Gorontalo, Rabu.
Peninjauan tersebut mencakup proses persiapan hingga pendistribusian makanan. Muslimin menambahkan, "Kita melakukan inspeksi di dapur, ternyata di dapur sudah selesai proses masaknya, yang ada tinggal proses pembungkusan dalam piring itu, jadi kita menyaksikan proses itu dan setelah itu akan didistribusikan." Hal ini menunjukkan komitmen Ombudsman untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diberikan kepada para penerima manfaat.
Proses Distribusi dan Tenaga Kerja
Di Kota Gorontalo, terdapat 47 tenaga kerja yang terlibat dalam program MBG. Mayoritas tenaga kerja direkrut dari sekitar area SPPG dan berasal dari Gorontalo. Ombudsman berharap agar ke depannya, tenaga kerja yang dilibatkan lebih banyak berasal dari warga Kota Gorontalo. Hal ini untuk mendukung perekonomian lokal dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.
Untuk mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah, terdapat dua armada yang beroperasi. Setiap armada melakukan dua hingga tiga kali pengantaran ke sekolah-sekolah yang menjadi target program. Efisiensi dan jangkauan distribusi menjadi fokus pengawasan Ombudsman untuk memastikan makanan sampai kepada penerima manfaat tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Selain tenaga kerja, Ombudsman juga menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam lokal. "Ombudsman berharap bahwa… makanan atau sumber daya alam yang dimanfaatkan juga diharapkan berasal dari Gorontalo, seperti ikan dan sayur," kata Muslimin. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mendukung kearifan lokal dan meningkatkan kualitas gizi makanan dengan bahan-bahan segar dan berkualitas.
Sekolah dan Penerima Manfaat
Pada tahap awal, Program MBG di Kota Gorontalo menyasar 14 lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA. Total penerima manfaat mencapai 2.892 siswa dan 118 ibu hamil. Lembaga pendidikan yang termasuk dalam program ini antara lain:
- PAUD Al-Hijrah
- PAUD Al-Ishlah
- TK Al-Hijrah
- TK Qurata Ayun
- TK Kartika
- TK Adhiyaksa
- TK Al-Ishlah
- SDN 74, 77, dan 78 Kota Tengah
- SD Al-Ishlah
- SMP Negeri 3 dan 8
- SMK Tridharma Kota Gorontalo
Program ini diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil di Kota Gorontalo, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ombudsman akan terus mengawasi program ini untuk memastikan berjalan sesuai standar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Dengan pengawasan yang ketat dari Ombudsman, diharapkan Program Makanan Bergizi Gratis di Kota Gorontalo dapat berjalan efektif dan efisien, menjamin kualitas gizi bagi para siswa dan ibu hamil, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Gorontalo.