Ombudsman Gorontalo Sorot Kondisi Jalan 23 Januari: Lubang Drainase Bahayakan Pejalan Kaki
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Gorontalo menyoroti buruknya fasilitas pejalan kaki di Jalan 23 Januari, Kota Gorontalo, terutama lubang drainase yang membahayakan warga dan meminta Pemkot Gorontalo segera memperbaiki infrastruktur tersebut.

Kota Gorontalo, 17 Februari 2024 - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Gorontalo menyoroti kondisi memprihatinkan fasilitas publik bagi pejalan kaki di Jalan 23 Januari, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Lubang menganga di drainase dan trotoar menjadi perhatian utama, mengancam keselamatan warga.
Kondisi Infrastruktur Jalan 23 Januari
Kepala Perwakilan ORI Gorontalo, Muslimin B Putra, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi infrastruktur di Jalan 23 Januari. "Fasilitas publik di Kota Gorontalo belum maksimal," ujarnya, Senin lalu. "Banyak korban yang ditimbulkan oleh fasilitas publik yang belum tertangani dengan baik." Ia menekankan perlunya perbaikan segera dan alokasi anggaran untuk pemeliharaan berkelanjutan.
Perbaikan infrastruktur bukan hanya sekadar proyek pembangunan, tetapi juga investasi dalam keselamatan dan kenyamanan warga. Jalan 23 Januari, sebagai jalur pejalan kaki, pelajar, masyarakat umum, dan wisatawan, membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Dampak dari Minimnya Perbaikan Infrastruktur
Muslimin mencontohkan insiden selama perayaan Cap Go Meh beberapa waktu lalu. Sejumlah warga dilaporkan terjatuh ke dalam lubang drainase yang terbuka. "Banyak korban yang jatuh ke lubang yang ditinggalkan oleh kontraktor," ungkap Muslimin. Ia menduga proyek tersebut menggunakan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masa anggarannya telah berakhir. Kondisi ini, menurutnya, menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
ORI Gorontalo akan melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini secara komprehensif dan terukur, sesuai dengan Peraturan Ombudsman Republik Indonesia. Langkah ini penting untuk memastikan perbaikan dilakukan secara maksimal dan mencegah kejadian serupa terulang.
Hak Pejalan Kaki dan Standar Keselamatan
Muslimin menegaskan hak pejalan kaki atas ketersediaan fasilitas pendukung yang memadai, termasuk trotoar yang layak, tempat penyeberangan aman, dan fasilitas lainnya. Pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas saat menyeberang dan menggunakan trotoar yang nyaman dan aman. Ia juga menekankan pentingnya standar penutup drainase yang memperhatikan keamanan, ketahanan beban, dan estetika. Material seperti beton, besi cor, atau besi tuang menjadi pilihan yang umum dan direkomendasikan.
Perbaikan infrastruktur jalan dan drainase bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan kondisi infrastruktur yang membahayakan. Dengan demikian, diharapkan Kota Gorontalo dapat memiliki infrastruktur yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya.
Langkah Selanjutnya
ORI Gorontalo akan terus memantau perkembangan perbaikan infrastruktur di Jalan 23 Januari dan memastikan pemerintah kota mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka juga akan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan perbaikan yang dilakukan sudah sesuai standar dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki di Kota Gorontalo.
Pemkot Gorontalo diharapkan segera merespon temuan ORI Gorontalo dan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak. Perbaikan infrastruktur yang komprehensif dan berkelanjutan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga Kota Gorontalo.