Panen Perdana Sentra Budidaya Seledri Terbesar di Banten
Sentra budidaya seledri terbesar di Banten yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kabupaten Serang, melakukan panen perdana, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar seledri di Banten dan mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
![Panen Perdana Sentra Budidaya Seledri Terbesar di Banten](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170121.004-panen-perdana-sentra-budidaya-seledri-terbesar-di-banten-1.jpg)
Desa Sukaraja, Kabupaten Serang, Banten – Sebuah langkah signifikan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Banten baru saja tercipta. Sentra budidaya seledri terbesar di provinsi ini, yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, telah melaksanakan panen perdana pada tanggal 10 Februari 2024. Program yang digagas oleh Dompet Dhuafa ini menandai tonggak sejarah baru bagi pertanian seledri di Banten.
Keberhasilan Panen Perdana dan Potensi Pasar
Dengan luas lahan 2.000 meter persegi, greenhouse seledri ini dikelola oleh empat orang penerima manfaat yang telah mendapatkan pembinaan intensif dari Dompet Dhuafa. Mukhlas Widodo, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kemandirian ekonomi. "Greenhouse seledri ini dikelola oleh empat orang penerima manfaat, yang kita lakukan pembinaan. Dan nantinya mereka akan kami bangunkan greenhouse di rumahnya masing-masing setelah satu tahun mendapatkan pembinaan, agar mereka mandiri," ujarnya dalam keterangan pers di Serang.
Keberhasilan panen perdana ini sangat signifikan mengingat tingginya permintaan seledri di pasar. Kabupaten Serang saja membutuhkan sekitar 1 ton seledri setiap harinya. Meskipun panen perdana baru menghasilkan 6 ton seledri dalam siklus 40 hari, potensi pasar yang terbuka lebar mendorong pengembangan lebih lanjut. "Kalau untuk saat ini kita penuhi kebutuhan untuk di Serang saja dulu, kalau Banten belum. Karena kita satu kali panen dalam jangka waktu 40 hari itu baru sampai 6 ton seledri," tambah Mukhlas.
Tantangan dan Rencana Pengembangan
Saat ini, sebagian besar pasokan seledri di Banten masih bergantung pada daerah lain seperti Bogor dan Ciwidey, Bandung. Namun, dengan adanya sentra budidaya ini, diharapkan ketergantungan tersebut dapat dikurangi. Dompet Dhuafa berencana untuk mengembangkan lahan budidaya seledri minimal dua kali lipat dari luas yang ada saat ini untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. "Untuk ke depan diharapkan kebutuhan seledri yang selama ini disuplai dari luar Banten bisa dilakukan oleh petani asal Banten melalui greenhouse ini. Seledri ini perawatannya cukup mudah, pasarnya sudah pasti terserap dan keuntungannya juga sangat besar," jelas Mukhlas.
Keunggulan Budidaya Seledri dan Dampaknya
Budidaya seledri di greenhouse memiliki beberapa keunggulan, antara lain perawatan yang relatif mudah dan hasil panen yang menjanjikan. Hal ini membuat budidaya seledri menjadi pilihan yang menarik bagi para petani. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan membuka lapangan kerja baru di daerah tersebut. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar Banten.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan. Dengan dukungan dan pengembangan yang berkelanjutan, sentra budidaya seledri di Desa Sukaraja berpotensi menjadi pusat produksi seledri terbesar di Banten, bahkan dapat memenuhi kebutuhan pasar di wilayah yang lebih luas.
Kesimpulan
Panen perdana sentra budidaya seledri di Desa Sukaraja, Kabupaten Serang, merupakan langkah awal yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat Banten. Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.