Pasar Rakyat Dugderan Semarang 2025: 270 UMKM Ramaikan Suasana Jelang Ramadhan
Pasar Rakyat Dugderan di Semarang tahun 2025 melibatkan 270 UMKM, lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya dengan tambahan wahana permainan anak dan fasilitas foto, menandai kembalinya tradisi tahunan ini setelah pandemi.

Semarang kembali diramaikan oleh Pasar Rakyat Dugderan, sebuah pasar tiban tahunan yang menjadi tradisi masyarakat setempat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tahun ini, tepatnya pada 17-26 Februari 2025, pasar tersebut berhasil menarik partisipasi sebanyak 270 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menandai kembalinya tradisi yang sempat vakum akibat pandemi COVID-19.
Lebih Meriah dari Sebelumnya
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan peningkatan jumlah peserta UMKM tahun ini. "Banyak tahun ini. Dulu awal-awal hanya 87 UMKM, kemudian ada 225 UMKM, sekarang ditambah yang (UMKM) baru jadi sekitar 270-an UMKM," katanya. Kenaikan jumlah peserta ini menunjukkan geliat ekonomi kreatif di Semarang dan antusiasme para pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam acara tahunan ini. Keberhasilan ini juga menunjukkan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang semakin membaik.
Wahana Permainan dan Fasilitas Foto
Salah satu daya tarik Pasar Rakyat Dugderan 2025 adalah hadirnya wahana permainan anak-anak. Hal ini merupakan respons positif terhadap permintaan masyarakat. "Kami menyesuaikan dengan permintaan masyarakat ya. Karena ada keinginan dari sebelumnya supaya di tahun berikutnya ada wahana permainan untuk anak-anak," jelas Bambang Pramusinto. Wahana permainan yang tersedia, seperti Tong Setan, Kincir Air, Bianglala, dan Kora-Kora, telah dipastikan aman setelah melalui pemeriksaan ketat. Selain wahana permainan, beberapa photobooth juga disediakan untuk memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung.
Dukungan DPRD Kota Semarang
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semarang, Syahrul Qirom, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Pasar Rakyat Dugderan. Ia juga menekankan pentingnya pelestarian tradisi ini, terutama setelah sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi. "Karena kita ketahui (Pasar Rakyat Dugderan) sempat vakum tiga tahun ya, tahun 2020, 2021 dan 2022 karena pandemi COVID-19. Terus 2023 sempat ramai, tahun 2024 yang kami evaluasi di tahun 2025 ini. Karena tahun kemarin memang tidak ada mainan. Jadi sepi," ujarnya. DPRD Kota Semarang berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam upaya melestarikan tradisi budaya lokal seperti Pasar Rakyat Dugderan.
Paguyuban UMKM dan Lokasi
Para pelaku UMKM yang berpartisipasi berasal dari berbagai paguyuban, termasuk Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ), Perhimpunan Pedagang dan Jasa (PPJP), serta Badan Pengelola Masjid Agung Semarang. Hal ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan berbagai kelompok masyarakat dalam memajukan ekonomi lokal. Pasar Rakyat Dugderan sendiri digelar di sekitar kawasan Alun-alun Masjid Agung Semarang, lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat.
Kesimpulan
Pasar Rakyat Dugderan 2025 di Semarang sukses menjadi ajang perhelatan UMKM yang meriah. Dengan jumlah peserta yang meningkat signifikan, ditambah wahana permainan dan fasilitas foto, acara ini berhasil menarik minat masyarakat dan menghidupkan kembali tradisi tahunan yang sempat terhenti. Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam melestarikan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Semoga Pasar Rakyat Dugderan akan terus menjadi tradisi yang dinantikan setiap tahunnya.