Pasar Terban Yogyakarta: Renovasi Rp55 Miliar untuk Pasar Ayam Modern dan Higienis
Renovasi Pasar Terban Yogyakarta senilai Rp55 miliar dengan konsep Green Building rampung 60 persen, bertujuan menciptakan pasar ayam modern dan higienis dengan sistem pengelolaan limbah yang baik.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, mengumumkan progres pembangunan Pasar Terban di Yogyakarta yang kini telah mencapai 60 persen. Proyek senilai Rp55 miliar ini bertujuan untuk membangun kembali pasar tradisional tersebut menjadi pusat perdagangan ayam modern dan higienis, sekaligus mengatasi kerusakan akibat bencana tanah amblas pada tahun 2021. Pembangunan ini juga mencakup peningkatan fungsi pasar sebagai rumah pemotongan hewan yang memenuhi standar sanitasi yang tinggi.
Pembangunan Pasar Terban yang dimulai sejak 18 September 2024 ini mengusung konsep Green Building dengan luas lahan 7.838 m2 dan luas bangunan 4.493 m2. Pasar yang terdiri dari tiga lantai ini nantinya akan mampu menampung hingga 505 pedagang. Ibu Diana menekankan pentingnya memperhatikan aspek sanitasi dan pengelolaan limbah, termasuk sampah organik dan anorganik, untuk memastikan kebersihan dan higienitas pasar.
âSaya tekankan sanitasinya, harus diperhatikan drainase, pembuangan dan pengolahan limbahnya, termasuk sampah organik dan anorganiknya. Kalau bangunannya sudah bagus, pasarnya juga harus dijaga kebersihannya, higienis,â tegas Wakil Menteri PU tersebut dalam kunjungannya ke lokasi proyek di Jakarta, Minggu lalu. Selain itu, antisipasi terhadap potensi genangan air akibat hujan lebat juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan ini, mengingat desain bangunan hijau yang memiliki banyak bukaan.
Sistem Pengelolaan Limbah Modern di Pasar Terban
Salah satu fokus utama dalam renovasi Pasar Terban adalah peningkatan sistem pengelolaan limbah. Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU dan kontraktor pelaksana, PT Abadi Prima Intikarya dan PT Arss Baru-PT Intimulya Kencana (KSO), diharapkan dapat memastikan sistem drainase yang efektif dan pengelolaan limbah yang sesuai standar. Hal ini penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasar.
Sistem pengelolaan limbah yang modern ini mencakup pengolahan sampah organik dan anorganik secara terpisah. Sampah organik akan diolah untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Sementara itu, sampah anorganik akan dikelola sesuai dengan prosedur yang ramah lingkungan.
Dengan sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi, Pasar Terban diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar tradisional lainnya dalam menerapkan praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Pasar Terban: Pusat Perdagangan Ayam di Yogyakarta
Pasar Terban, yang terletak di Yogyakarta, memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan ayam dan unggas untuk memenuhi kebutuhan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Renovasi ini bertujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan daya tarik pasar tradisional ini, sekaligus meningkatkan kualitas layanan dan kebersihan.
Dengan fasilitas yang modern dan higienis, Pasar Terban diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi para pedagang dan pembeli. Renovasi ini juga akan meningkatkan efisiensi operasional pasar dan mempermudah akses bagi para pedagang dan konsumen.
Setelah renovasi selesai, Pasar Terban akan menjadi pasar ayam yang modern, bersih, dan higienis, serta ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan para pedagang di pasar tersebut.
Antisipasi Genangan Air dan Tempias
Mengingat konsep Green Building yang diterapkan, perhatian khusus diberikan pada antisipasi genangan air dan tempias saat hujan deras. Desain bangunan dengan banyak bukaan membutuhkan perencanaan yang cermat untuk mencegah air hujan masuk ke dalam pasar dan menyebabkan genangan. Kemiringan lahan dan sistem drainase yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.
Tim konstruksi telah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Mereka memastikan bahwa sistem drainase yang terintegrasi mampu menampung debit air hujan yang tinggi dan mencegah terjadinya genangan air di dalam pasar.
Dengan memperhatikan detail-detail tersebut, diharapkan Pasar Terban dapat beroperasi secara optimal dan nyaman bagi para pedagang dan pengunjung, bahkan saat musim hujan.
Renovasi Pasar Terban merupakan contoh nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pasar tradisional di Indonesia. Dengan fasilitas yang modern dan higienis, Pasar Terban diharapkan dapat menjadi model bagi pasar-pasar tradisional lainnya di seluruh Indonesia.