Revitalisasi Pasar Terban Yogyakarta Target Rampung Juli 2025
Pemkot Yogyakarta bersama Kementerian PUPR berencana menyelesaikan revitalisasi Pasar Terban, yang kini telah mencapai 44 persen progres pembangunan, pada Juli 2025, dengan anggaran Rp55,9 miliar dari APBN.

Revitalisasi Pasar Terban: Yogyakarta Bangun Pasar Unggas Modern
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana merampungkan revitalisasi Pasar Terban pada Juli 2025. Proyek kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, baru-baru ini meninjau langsung progres pembangunan dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana tanpa kendala berarti. Beliau menyatakan, "Sekilas yang saya lihat meskipun tidak secara detail membaca perencanaan tapi sudah kelihatan. Jadi nanti hasil akhir kalau melihat situasinya ini progresnya 'clear'."
Pasar Terban Baru: Lebih Modern dan Higienis
Pasar Terban, yang sebelumnya dikenal sebagai pasar unggas kumuh dan kurang higienis, akan mendapatkan perubahan signifikan. Revitalisasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertata, nyaman, dan modern bagi pedagang dan pembeli. Lokasi Pasar Terban yang dekat dengan kawasan sumbu filosofi juga menjadi pertimbangan penting dalam perencanaan desain. Sugeng Purwanto menambahkan, "Para pedagang bisa berdagang lagi di sini. Fasilitasnya besok lebih bagus dan tertata, lebih humanis dan higienis. Dari tata kota juga kita sinergikan dengan sumbu filosofi dan lainnya."
Progres Pembangunan dan Anggaran
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) PUPR DIY, Jonny Zainuri Echsan, melaporkan bahwa progres pembangunan Pasar Terban telah mencapai sekitar 44 persen. Proyek yang dimulai sejak 18 September 2024 ini menggunakan dana APBN sebesar Rp55,9 miliar, ditambah anggaran manajemen konstruksi sebesar Rp1,6 miliar. Jonny menekankan pentingnya menjaga nilai historis dan kekhususan Pasar Terban sebagai pasar unggas yang berdekatan dengan kawasan heritage sumbu filosofi. Ia mengatakan, "Kami menyadari pasar ini punya historis dan kekhususan sebagai pasar unggas dan berdekatan kawasan heritage sumbu filosofi. Itu juga menjadi salah satu perhatian kami supaya pasar ini terbangun tidak hanya termodernisasi, tapi juga tidak meninggalkan nilai-nilai pasar itu sendiri dan sejarahnya."
Konsep Desain Pasar Terban yang Baru
Pasar Terban yang baru akan dibangun tiga lantai dengan konsep hijau dan ramah lingkungan. Desain arsitektur bangunannya akan mengadopsi gaya arsitektur Jawa Yogyakarta. Lantai pertama akan tetap diperuntukkan bagi pasar unggas dan pasar rakyat. Lantai dua akan menjadi tempat bagi pedagang kaki lima hasil penataan kota. Sedangkan lantai tiga akan difungsikan sebagai area food court dan meeting point. Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan daya tarik pasar.
Menjaga Branding dan Standar Kebersihan
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, memastikan bahwa branding Pasar Terban sebagai pasar unggas tetap dipertahankan. Namun, revitalisasi ini akan meningkatkan standar kebersihan, keamanan, dan kehalalan. Sekitar 450 pedagang yang berjualan di Pasar Terban akan mendapatkan manfaat dari revitalisasi ini. Veronica menjelaskan, "Pemkot Yogyakarta sudah mempersiapkan bukan hanya dari sisi higienis dan keamanan, tapi juga kehalalannya. Kami akan melatih juru sembelih (unggas) untuk dilatih dari Baznas."
Kesimpulan
Revitalisasi Pasar Terban merupakan proyek penting bagi Kota Yogyakarta. Dengan anggaran yang cukup besar dan perencanaan yang matang, diharapkan pasar ini akan menjadi lebih modern, higienis, dan nyaman bagi pedagang dan pembeli. Selesainya proyek ini pada Juli 2025 akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat sekitar. Pentingnya menjaga nilai historis dan budaya lokal juga menjadi perhatian utama dalam proyek revitalisasi ini.