Pelatihan Membuat Kue di Kulon Progo: Tingkatkan Kompetensi, Kurangi Pengangguran
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo menggelar pelatihan pembuatan kue dan tata rias untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah tersebut.

Kulon Progo, Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan pelatihan pembuatan kue dan tata rias. Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta dan berlangsung selama kurang lebih dua pekan, dari tanggal 18 Februari hingga 5 Maret 2025.
Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja
Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Bambang Sutrisno, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis dan keahlian lunak yang dibutuhkan di dunia usaha dan industri. "Pelatihan ini bertujuan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja yang tangguh, kompeten, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan pasar kerja," ujar Bambang.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis membuat kue, tetapi juga mencakup keahlian lunak yang penting untuk kesuksesan berwirausaha. Peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat untuk membuka lapangan kerja sendiri atau terserap di perusahaan yang membutuhkan keahlian tersebut.
Menjawab Tantangan Pengangguran dan Kemiskinan
Angka pengangguran di Kulon Progo saat ini mencapai 2,01 persen, sementara angka kemiskinan mencapai 15,62 persen. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi angka tersebut. Dengan membekali masyarakat dengan keterampilan yang marketable, diharapkan mereka dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi diri sendiri dan keluarga.
Bambang Sutrisno menekankan komitmen Disnakertrans Kulon Progo dalam mengurangi pengangguran melalui berbagai program, termasuk pelatihan, penempatan kerja, peningkatan produktivitas, dan perluasan kesempatan kerja. "Harapannya program ini tidak masuk efisiensi anggaran karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, yakni lapangan kerja," tegasnya.
Pelatihan Lain yang Ditunda
Selain pelatihan pembuatan kue dan tata rias, Disnakertrans Kulon Progo juga memiliki beberapa program pelatihan lainnya. Namun, tiga paket pelatihan, yaitu pelatihan digital marketing, pelatihan barista, dan pelatihan front office angkatan II dan III, saat ini ditunda dan menunggu petunjuk lebih lanjut.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha baru dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Keberhasilan program ini akan menjadi tolak ukur bagi program-program serupa di masa mendatang, guna mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kulon Progo.
Keberhasilan program pelatihan ini juga bergantung pada keseriusan para peserta dalam mengikuti pelatihan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan dunia usaha, juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini dan keberhasilan para peserta dalam memasuki dunia kerja.
Kesimpulan
Pelatihan membuat kue yang diselenggarakan oleh Disnakertrans Kulon Progo merupakan langkah nyata dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah tersebut. Dengan membekali masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kulon Progo dan kesejahteraan masyarakatnya.