Pembangunan TPST Padang Tetap Berlanjut, Anggaran Diefisiensikan
Walau ada efisiensi anggaran, Kementerian PU memastikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refuse Derived Fuel (RDF) di Padang tetap berjalan, ditargetkan mampu menangani 200 ton sampah per hari.
![Pembangunan TPST Padang Tetap Berlanjut, Anggaran Diefisiensikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000159.223-pembangunan-tpst-padang-tetap-berlanjut-anggaran-diefisiensikan-1.jpg)
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Padang tetap lanjut meskipun ada pengurangan anggaran. Hal ini dipastikan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kepala Balai, Maria Doeni Isa, menyatakan bahwa proyek TPST Refuse Derived Fuel (RDF) di Aia Dingin, Kecamatan Koto Tangah, tetap menjadi prioritas pada tahun 2025.
Proses Pembangunan dan Anggaran
Meskipun pagu anggaran resmi dari APBN belum diterima, Balai Prasarana Permukiman masih menunggu pagu indikatif. Proses lelang proyek yang diperkirakan menelan biaya Rp107 miliar masih berlangsung. Pembangunan TPST ini sangat penting mengingat Kota Padang menghasilkan sampah hingga 440 ton per hari. TPST RDF yang direncanakan akan mampu mengolah sekitar 200 ton sampah setiap harinya.
Teknologi RDF yang digunakan akan mengolah sampah dengan cara mengeringkan sampah hingga kadar air kurang dari 25 persen dan meningkatkan nilai kalorinya. Ukuran sampah akan diseragamkan menjadi 2-10 cm sebelum diolah. Hasil pengolahan sampah berupa RDF nantinya akan dijual ke PT. Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Kerja sama ini memberikan dampak ekonomi bagi daerah dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Selain pemasukan dari penjualan RDF ke PT. Semen Padang, Pemerintah Kota Padang juga berkomitmen untuk menyiapkan anggaran sebesar Rp18 miliar untuk operasional TPST.
Dampak Instruksi Presiden
Maria Doeni Isa juga menjelaskan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD berdampak signifikan pada rencana pembangunan di berbagai daerah. Direktorat Jenderal Cipta Karya misalnya, mengalami pengurangan anggaran yang cukup drastis, dari Rp22 triliun menjadi Rp3,1 triliun.
Kesimpulan
Meskipun menghadapi tantangan pengurangan anggaran, pembangunan TPST RDF di Padang tetap berjalan. Proyek ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di Kota Padang, memberikan keuntungan ekonomi, dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Proses lelang masih berlangsung dan setelah selesai, pembangunan akan segera dimulai.