Pembibitan Bawang Merah Mandiri di Lampung: Jurus Jitu Stabilkan Harga Jelang Idul Fitri 2025
Dinas KPTPH Lampung mengembangkan pembibitan bawang merah mandiri sebagai strategi jangka panjang untuk menstabilkan harga dan pasokan, terutama menjelang Idul Fitri 2025.

Provinsi Lampung tengah berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan bawang merah, khususnya menjelang Idul Fitri 2025. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mengambil langkah strategis dengan mengembangkan pembibitan bawang merah secara mandiri. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas penting ini.
Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, mengungkapkan bahwa strategi ini dijalankan untuk mengendalikan ketersediaan dan harga bawang merah. "Sebagai upaya mengendalikan ketersediaan serta harga komoditas bawang merah, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional yaitu Idul Fitri 2025 telah dipersiapkan langkah-langkah jangka pendek serta jangka panjang," ujar Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Sabtu.
Langkah jangka pendek yang dilakukan meliputi kerja sama dengan Badan Pangan Nasional RI untuk mendapatkan subsidi dan pengiriman pasokan dari provinsi sentra penghasil bawang merah. Namun, fokus utama tetap pada pengembangan pembibitan mandiri sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Produksi Bawang Merah di Lampung
Data tahun 2024 menunjukkan bahwa Kabupaten Pringsewu menjadi daerah penghasil bawang merah terbesar di Lampung, dengan produksi mencapai 6.803 kuintal dari lahan seluas 57 hektare. Kabupaten Lampung Selatan berada di posisi kedua dengan produksi 4.000 kuintal, disusul Kabupaten Lampung Barat dengan produksi 2.119 kuintal. Kabupaten lainnya seperti Tanggamus, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Kota Metro juga berkontribusi pada produksi bawang merah di Provinsi Lampung.
Meskipun beberapa daerah memiliki produktivitas yang tinggi, seperti Pesawaran dengan provitas 120 kuintal per hektare, perlu upaya untuk meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Pembibitan mandiri diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas bibit dan hasil panen di seluruh daerah penghasil bawang merah di Lampung.
Berdasarkan data yang dihimpun, ketersediaan bawang merah di Lampung dari Februari hingga Mei mencapai 15.118 ton, melebihi kebutuhan yang hanya 10.611 ton. Hal ini menunjukkan surplus sebesar 4.507 ton. Situasi serupa juga terjadi pada komoditas bawang putih, dengan surplus mencapai 4.694 ton.
Strategi Pembibitan Mandiri: Jaminan Ketersediaan dan Stabilitas Harga
Pembibitan bawang merah secara mandiri merupakan strategi kunci dalam upaya jangka panjang Dinas KPTPH Lampung untuk menstabilkan harga. Dengan menguasai proses pembibitan, Lampung dapat memastikan ketersediaan bibit berkualitas tinggi dan memadai untuk memenuhi kebutuhan petani lokal. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada impor bibit dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Program pembibitan mandiri ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan mendapatkan bibit berkualitas dengan harga terjangkau, petani dapat meningkatkan produktivitas dan memperoleh hasil panen yang lebih baik. Kenaikan hasil panen ini akan berdampak positif pada perekonomian petani dan masyarakat Lampung secara keseluruhan.
Keberhasilan program ini akan berdampak signifikan terhadap stabilitas harga bawang merah di pasaran. Ketersediaan pasokan yang cukup dan terjamin akan mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi, terutama menjelang hari raya besar keagamaan seperti Idul Fitri. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh bawang merah dengan harga yang terjangkau dan stabil.
Melalui strategi ini, Pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakatnya. Pembibitan mandiri menjadi langkah inovatif dan strategis untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bawang merah di masa mendatang, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Dengan adanya surplus bawang merah dan bawang putih, Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi daerah penghasil komoditas hortikultura unggulan. Langkah-langkah strategis seperti pembibitan mandiri perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk mencapai ketahanan pangan yang optimal.