Pemindahan Terminal Petikemas Makassar ke MNP Ditargetkan Rampung 2027
PT Pelindo Terminal Petikemas menargetkan seluruh operasional Terminal Petikemas Makassar akan dipindahkan ke Makassar New Port (MNP) pada tahun 2027 untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas.

PT Pelindo Terminal Petikemas berencana memindahkan seluruh operasional Terminal Petikemas Makassar (TPM) ke Makassar New Port (MNP) pada tahun 2027. Pemindahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pelayanan peti kemas di Makassar. Saat ini, aktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar dibagi antara TPM (sekitar 55 persen) dan MNP (sekitar 45 persen), dikelola oleh TPK New Makassar, cabang dari PT Pelindo Terminal Petikemas. Proses pemindahan ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk penyiapan infrastruktur pendukung di MNP.
Pada tahun 2024, TPK New Makassar telah menangani 743.321 TEUs, meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun 2023. Namun, kapasitas TPM yang terbatas (700.000 TEUs per tahun) dibandingkan dengan kapasitas MNP yang jauh lebih besar (2,5 juta TEUs per tahun) mendorong rencana pemindahan ini. Pembangunan MNP, yang dimulai pada tahun 2014 dan beroperasi sejak 2019, diresmikan oleh Presiden ke-7 RI pada 22 Februari 2024. Pelabuhan ini telah terintegrasi dengan akses jalan tol, menghubungkan Makassar dengan kota-kota penyangga di Sulawesi Selatan.
Pemindahan ini juga didorong oleh peningkatan arus peti kemas dan ukuran kapal yang semakin besar. MNP, sebagai main hub port peti kemas domestik untuk kawasan timur Indonesia, memiliki kedalaman kolam dermaga minus 16 meter dan dilengkapi dengan enam quay container crane, termasuk dua tipe post panamax, yang memungkinkan kapal-kapal besar berkapasitas lebih dari 3.000 TEUs untuk bersandar langsung. Beberapa komoditas unggulan yang dikirim dari Makassar antara lain rumput laut, nikel, ikan beku, jagung, dan kelapa.
Tahapan Pemindahan dan Infrastruktur Pendukung
Proses pemindahan operasional TPM ke MNP akan dilakukan secara bertahap. PT Pelindo Terminal Petikemas merencanakan pengadaan empat unit rubber tyred gantry (RTG) atau derek peti kemas di lapangan penumpukan MNP. Selain itu, area pemeriksaan kepabeanan atau longroom juga akan disiapkan untuk mendukung kelancaran proses bongkar muat dan bea cukai. Semua ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional di MNP setelah pemindahan selesai.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menjelaskan bahwa "Rencananya kami akan mendatangkan empat unit rubber tyred gantry atau derek peti kemas di lapangan penumpukan dan juga penyiapan area pemeriksaan kepabeanan atau loongroom." Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional di MNP setelah pemindahan selesai.
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Ketua DPC Asosiasi Pelayaran Nasional (INSA) Makassar, Zulkifli Zahril, menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemindahan aktivitas pelayanan bongkar muat peti kemas ke MNP. Beliau menekankan pentingnya terminal yang memiliki fasilitas memadai untuk menangani arus peti kemas yang terus meningkat dan ukuran kapal yang semakin besar. "Keberadaan MNP dengan kolam yang dalam dan alat jenis post panamax menjadi pemicu pelayaran internasional untuk melakukan penjajakan membuka layanan di Makassar," ujar Zulkifli.
Manfaat Pemindahan ke Makassar New Port
Pemindahan operasional ke MNP menawarkan sejumlah keuntungan signifikan. Kapasitas yang jauh lebih besar di MNP akan mengakomodasi pertumbuhan arus peti kemas yang terus meningkat di Makassar. Fasilitas modern dan kedalaman kolam dermaga yang memadai akan menarik lebih banyak kapal besar, meningkatkan efisiensi dan konektivitas internasional Makassar. Integrasi dengan jalan tol juga akan memperlancar distribusi barang ke berbagai wilayah di Sulawesi Selatan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan rencana pengembangan infrastruktur yang matang, pemindahan Terminal Petikemas Makassar ke MNP diharapkan akan membawa dampak positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur secara keseluruhan. Proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah dan pihak swasta untuk memajukan sektor maritim Indonesia.
Secara keseluruhan, proyek pemindahan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kapasitas pelabuhan di Makassar, mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perdagangan maritim di kawasan tersebut.