Pemkab Banjar Bidik Predikat Nindya Kabupaten Layak Anak
Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar rapat koordinasi untuk mempersiapkan diri meraih predikat Nindya dalam penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA), dengan fokus pada pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tengah gencar mempersiapkan diri untuk meraih predikat Nindya dalam penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA). Upaya ini ditandai dengan rapat koordinasi yang digelar oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) pada Rabu lalu di Martapura. Rapat ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah konkret dalam memenuhi standar KLA dan mengatasi tantangan yang ada.
Rapat koordinasi dibuka oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ikhwansyah, mewakili Bupati Banjar, H Saidi Mansyur. Hadir pula Plh. Kepala Dinas P2AP3KB H Aswadi, para kepala SKPD, dan Gugus Tugas KLA. Dalam sambutannya, Ikhwansyah menekankan pentingnya program KLA untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Banjar mendapatkan hak-haknya secara optimal. Ia juga mengakui tantangan besar yang dihadapi, terutama terkait isu kekerasan terhadap anak, masalah pendidikan, dan akses layanan lainnya.
Ikhwansyah menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama yang solid antar pihak terkait. "Melalui rakor ini, kita ingin menyusun langkah-langkah konkret agar Kabupaten Banjar dapat menjadi kabupaten layak bagi anak-anak kita," ujarnya, seraya mengakui tantangan besar yang dihadapi, terutama terkait isu kekerasan terhadap anak, masalah pendidikan, dan akses layanan lainnya. Suksesnya program ini, menurutnya, bergantung pada kerja sama semua pihak.
Langkah Konkret Menuju Predikat Nindya
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Merilu Ripner, menjelaskan tujuan utama rakor tersebut adalah mewujudkan Kabupaten Banjar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Tahapan selanjutnya meliputi e-monitoring (e-monev) KLA dan verifikasi lapangan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada 16 Mei mendatang secara virtual.
Merilu mengungkapkan bahwa Kabupaten Banjar telah meraih predikat Pratama selama tiga tahun berturut-turut, kemudian Madya selama dua tahun. Tahun lalu, Kabupaten Banjar hanya kurang 16 poin untuk mencapai predikat Nindya. "Harapannya tahun ini kita mampu memperoleh Predikat Nindya atau lebih lagi ke Predikat Utama," kata Merilu dengan optimis.
Untuk mengatasi kekurangan 16 poin tersebut, pihaknya akan fokus pada penyempurnaan data pendukung dan peningkatan sinergi di beberapa kluster. Kekurangan tersebut telah dibahas secara rinci dalam rakor, dan diharapkan dapat diatasi melalui kerja sama seluruh Gugus Tugas KLA.
Sinergi dan Peningkatan Data Pendukung
Rakor ini menjadi wadah untuk menyamakan persepsi dan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk verifikasi KLA. Merilu menekankan pentingnya sinergi antar instansi terkait dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Banjar. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai predikat yang lebih tinggi.
Selain penyempurnaan data, peningkatan sinergi antar instansi juga menjadi fokus utama. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua program dan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan anak terintegrasi dan berjalan efektif. Dengan demikian, Kabupaten Banjar dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak secara optimal.
Dengan komitmen dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat, Kabupaten Banjar optimis dapat meraih predikat Nindya bahkan Utama dalam penghargaan KLA. Hal ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melindungi dan memberdayakan anak-anak di Kabupaten Banjar.
Keberhasilan meraih predikat KLA bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan cerminan dari komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Upaya ini sejalan dengan tujuan untuk mewujudkan Kabupaten Banjar sebagai tempat yang layak bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
Kesimpulan
Melalui rapat koordinasi yang intensif dan komitmen bersama, Kabupaten Banjar berupaya untuk meraih predikat Nindya dalam penghargaan Kabupaten Layak Anak. Fokus utama adalah pemenuhan data pendukung dan peningkatan sinergi antar instansi terkait untuk memastikan terpenuhinya hak dan perlindungan anak secara optimal di Kabupaten Banjar.