Pemkab Maybrat Optimalkan Danau Ayamaru untuk Peningkatan Ekonomi Warga
Pemerintah Kabupaten Maybrat berupaya optimalkan Danau Ayamaru melalui pelepasan 10.000 benih ikan dan penertiban aktivitas yang merusak ekosistem danau untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.

Pemerintah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi Danau Ayamaru. Upaya ini dilakukan melalui berbagai program, termasuk pelepasan benih ikan dan penertiban aktivitas yang merusak lingkungan danau. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga sekitar danau yang selama ini telah memanfaatkan sumber daya perairan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bupati Maybrat, Karel Murafer, menyatakan bahwa potensi budidaya ikan air tawar di Danau Ayamaru sangat besar. Luasnya danau memberikan peluang yang signifikan untuk pengembangan perikanan. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk memanfaatkan potensi ini demi meningkatkan perekonomian masyarakat. "Potensi budi daya ikan air tawar di Danau Ayamaru sangat besar karena danaunya begitu luas. Menjadi kewajiban pemerintah daerah memanfaatkan potensi yang ada ini untuk pengembangan ikan air tawar," kata Karel.
Langkah nyata yang telah dilakukan adalah pelepasan 10.000 benih ikan nila dan mujair ke Danau Ayamaru. Benih ikan tersebut merupakan sumbangan dari Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya, Agustinus Kambuaya. Pelepasan benih ikan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan di danau dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penangkapan dan penjualan ikan.
Optimalisasi Danau Ayamaru untuk Ketahanan Pangan
Budi daya ikan air tawar di Danau Ayamaru merupakan bagian penting dari program prioritas pemerintah Kabupaten Maybrat untuk memperkuat ketahanan pangan. Program ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan konsumsi ikan masyarakat terpenuhi dengan baik dan maksimal. Penguatan ketahanan pangan di sektor perikanan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selama ini, masyarakat sekitar Danau Ayamaru telah memanfaatkan danau tersebut untuk menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian hasil tangkapan juga dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Dengan adanya program optimalisasi ini, diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat secara signifikan.
Wakil Bupati Maybrat, Ferdinandus Solossa, menambahkan bahwa pemerintah daerah akan segera menertibkan aktivitas masyarakat yang berpotensi merusak dan mencemari perairan Danau Ayamaru. Aktivitas yang dilarang antara lain penebangan pohon di sekitar danau dan pembuangan limbah sembarangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem danau.
Pelestarian Ekosistem Danau Ayamaru
Pemkab Maybrat menyadari pentingnya menjaga kelestarian ekosistem Danau Ayamaru. Oleh karena itu, dalam waktu dekat akan digelar rapat bersama seluruh aparat distrik dan kampung di sekitar danau. Tujuan rapat ini adalah untuk memastikan kawasan Danau Ayamaru tetap lestari dan ekosistemnya terjaga.
Beberapa poin penting yang akan dibahas dalam rapat tersebut adalah larangan pembuangan limbah, seperti limbah bengkel, ke danau. Selain itu, aktivitas berkebun di bantalan sungai juga akan dilarang. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga kelestarian Danau Ayamaru.
Danau Ayamaru sendiri terdiri dari tiga danau yang saling terhubung, yaitu Danau Jow (7 km panjang, 2 km lebar), Danau Semitu (2 km panjang, 1,5 km lebar), dan Danau Yate (3 km panjang, >1 km lebar). Ketiga danau ini membentuk kaskade di satu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayamaru.
Dengan pengelolaan yang tepat dan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, Danau Ayamaru diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Maybrat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Program optimalisasi ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian alam.