Pemkot Ambon Sosialisasikan Literasi Digital untuk Cegah Dampak Buruk Media Sosial pada Siswa SMP
Pemerintah Kota Ambon melalui Diskominfo sosialisasikan literasi digital kepada siswa SMP untuk mencegah dampak negatif media sosial dan membentuk karakter positif di era digital.

Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominfo), baru-baru ini melaksanakan sosialisasi literasi digital kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Ambon. Sosialisasi ini dilakukan pada tanggal 12 Maret 2024 dan bertujuan untuk melindungi kesehatan mental anak-anak di era digital yang penuh tantangan.
Kepala Diskominfo Ambon, Ronald H. Lekransy, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak muda. "Yang kita perjuangkan adalah menjaga kesehatan mental dari anak-anak kita," ujarnya, menekankan pentingnya sosialisasi ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Ambon. Sosialisasi ini mengajarkan bagaimana memanfaatkan teknologi informasi, khususnya media sosial, secara bijak dan sehat.
Salah satu isu utama yang diangkat adalah Fear Of Missing Out (FOMO), yaitu kecemasan berlebihan akibat kurangnya interaksi di media sosial. Sebagai alternatif, sosialisasi ini mempromosikan konsep Joy of Missing Out, yang menekankan pentingnya menggunakan media sosial sebagai ruang untuk bersukacita, bertoleransi, berempati, saling mengasihi, dan mencintai. Dengan demikian, media sosial diharapkan dapat menjadi ruang positif bagi para siswa.
Sosialisasi Literasi Digital: Upaya Pemkot Ambon Wujudkan Ambon Smart City
Pemkot Ambon, bersama pemangku kepentingan lainnya, merasa terpanggil untuk melakukan sosialisasi literasi digital sejak dini di lingkungan pendidikan. Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan cita-cita Presiden RI, yaitu pengembangan sumber daya manusia, sains dan teknologi, peningkatan kualitas kesehatan, dan pendidikan. Lebih lanjut, ini juga merupakan bagian dari rencana strategis Pemkot Ambon dalam RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Ambon untuk mendukung transformasi digital.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, dan Wakil Wali Kota, Ely Toisuta, memiliki visi membangun Ambon yang manis, inklusif, toleran, dan berkelanjutan. Program prioritas mereka, yaitu pengembangan Ambon Smart City, mendukung sepenuhnya sosialisasi literasi digital ini. Sosialisasi ini sejalan dengan visi tersebut, mengingat pentingnya literasi digital dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.
Dalam sosialisasi tersebut, para siswa diajak untuk berkomitmen menggunakan media sosial secara bijak. Mereka didorong untuk menghindari konten negatif, tidak mengumbar data pribadi, dan membatasi waktu penggunaan media sosial agar tidak berdampak buruk pada kehidupan mereka. Tujuan utamanya adalah agar siswa dapat lebih selektif dalam mengonsumsi informasi digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak mendidik.
Pentingnya Literasi Digital di Era Modern
Sosialisasi literasi digital bagi siswa SMP di Ambon merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan memahami pentingnya penggunaan media sosial yang bijak, siswa diharapkan dapat terhindar dari dampak negatifnya dan berkontribusi dalam membangun masyarakat digital yang positif dan produktif. Pemkot Ambon menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi generasi muda dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin digital.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup bagi para siswa dalam bernavigasi di dunia digital. Dengan demikian, mereka dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab, serta menjadi warga digital yang cerdas dan bijaksana.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak program literasi digital yang dijalankan, tidak hanya di Ambon, tetapi juga di daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki literasi digital yang memadai agar dapat berpartisipasi aktif dan aman di dunia digital.
Melalui program ini, Pemkot Ambon memberikan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam membentuk karakter positif generasi muda di era digital. Semoga program serupa dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia untuk menciptakan masyarakat digital yang lebih sehat dan berkelanjutan.