Pemkot Batam Jaga Stabilitas Inflasi, Distribusi Bahan Pokok Di Pastikan Lancar
Pemerintah Kota Batam memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar dan mengendalikan inflasi yang stabil di angka 2,53 persen, melalui berbagai strategi dan kerjasama.

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memastikan kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat guna menjaga stabilitas inflasi. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Batam Tahun 2025. Rapat tersebut menekankan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi.
Inflasi Kota Batam tercatat stabil di angka 2,53 persen. Jefridin menjelaskan bahwa pemerintah akan fokus pada kelancaran distribusi bahan pokok, terutama komoditas seperti cabai, bawang, dan santan yang permintaannya tinggi. Koordinasi dengan instansi terkait akan dilakukan jika terjadi fluktuasi harga yang signifikan.
Selain memastikan distribusi lancar, Pemkot Batam juga berupaya mengedukasi masyarakat mengenai perkembangan inflasi dan langkah-langkah pemerintah dalam mengendalikannya. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menerapkan pola konsumsi yang lebih bijak dan membantu menjaga stabilitas harga. "Kita juga harus mengedukasi masyarakat tentang perkembangan inflasi. Masyarakat juga harus mengetahui langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah sehingga mereka memahami kondisi pasar. Ini perlu agar masyarakat dapat menerapkan pola konsumsi yang bijak," ujar Jefridin.
Menjaga Stabilitas Harga dan Distribusi Bahan Pokok
Pemerintah Kota Batam telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan distribusi bahan pokok. Langkah-langkah tersebut meliputi inspeksi harga rutin di pasar dan distributor, serta kerjasama antar daerah mengingat Batam bukan daerah pertanian. Gerakan menanam juga digalakkan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan lokal.
Operasi pasar murah juga telah dilaksanakan menjelang Ramadhan dan hari besar keagamaan lainnya. Kerjasama dengan asosiasi distributor Kota Batam dilakukan untuk menekan harga di pasar. Upaya ini menunjukkan komitmen Pemkot Batam dalam menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, Rony Widijarto P., menambahkan bahwa inflasi pada Maret 2025 mencapai 0,11 (month-to-month), sedikit meningkat dari bulan sebelumnya. Secara tahunan (year-on-year), inflasi tercatat 2,53 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,88 persen. Kenaikan harga komoditas seperti emas perhiasan, daging ayam ras, udang basah, baju muslim wanita, dan pisang menjadi faktor penyebab inflasi.
Peningkatan TP2DD Kota Batam
Rapat koordinasi juga membahas perkembangan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Batam. Rony Widijarto melaporkan peningkatan indeks ETPD Kota Batam sejak tahun 2022. Baik belanja maupun pendapatan daerah telah difasilitasi melalui berbagai kanal, termasuk kanal digital.
Penggunaan QRIS juga menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, terlihat dari peningkatan volume transaksi, jumlah pengguna, dan merchant. Penggunaan QRIS Cross Border juga menunjukkan tren serupa. Ini menandakan kemajuan digitalisasi di Kota Batam dalam mendukung perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, Pemkot Batam menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengendalian inflasi dan peningkatan digitalisasi. Berbagai strategi dan kerjasama yang dilakukan diharapkan dapat terus menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
Dengan langkah-langkah komprehensif yang dilakukan, Pemkot Batam berupaya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga dan harga tetap stabil. Hal ini penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kota Batam.