Pemkot Bengkulu dan BPOM Awasi Ketat Jajanan Anak: Pastikan Bebas Babi dan Bahan Berbahaya
Pemerintah Kota Bengkulu dan BPOM Bengkulu meningkatkan pengawasan terhadap jajanan anak untuk memastikan keamanan dan kehalalan produk, menyusul temuan sembilan produk pangan mengandung babi.

Pemerintah Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, gencar melakukan pengawasan terhadap produk makanan dan jajanan anak-anak. Kerjasama antara Pemerintah Kota Bengkulu dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu memastikan keamanan pangan bagi anak-anak di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya BPJPH dan BPOM mengumumkan sembilan produk pangan mengandung babi tanpa label yang jelas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyatakan bahwa pengawasan intensif dilakukan untuk memastikan tidak ada makanan yang mengandung babi atau bahan berbahaya lainnya. "Dinas Kesehatan dan BPOM terus melakukan pengawasan dan pengecekan di lapangan," ujarnya di Bengkulu, Jumat (9/5).
Pengawasan ini meliputi pengecekan langsung di lapangan, termasuk pemeriksaan terhadap sejumlah gudang distributor makanan di Kota Bengkulu. Meskipun hingga saat ini belum ditemukan jajanan anak yang mengandung babi atau bahan berbahaya, langkah proaktif ini dinilai penting untuk mencegah potensi bahaya bagi kesehatan anak.
Pengawasan Bersama BPOM dan MUI
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu bekerja sama erat dengan BPOM Bengkulu dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pengawasan ini. Hal ini penting karena penetapan kehalalan produk biasanya dilakukan melalui laboratorium BPOM dan MUI. "Kita berkoordinasi dengan BPOM Bengkulu dan MUI," jelas Joni Haryadi Thabrani.
BPOM Bengkulu juga secara aktif melakukan pengecekan terhadap berbagai ritel dan distributor makanan untuk memastikan tidak ada produk yang termasuk dalam sembilan produk pangan yang sebelumnya diumumkan mengandung unsur babi tanpa tercantum dalam label kemasan.
Langkah kolaboratif ini menunjukkan komitmen Pemkot Bengkulu dalam melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Keterlibatan MUI memastikan aspek kehalalan produk pangan juga terjaga.
Imbauan Kepada Masyarakat
Pemerintah Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta dalam pengawasan ini. Jika menemukan produk makanan yang dicurigai mengandung babi atau bahan berbahaya, masyarakat diminta segera melapor ke Dinkes Bengkulu atau BPOM Bengkulu untuk ditindaklanjuti.
Laporan masyarakat sangat penting untuk mendukung efektivitas pengawasan. Kerjasama antara pemerintah, BPOM, MUI, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak di Kota Bengkulu.
Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Kota Bengkulu dapat terbebas dari peredaran jajanan anak yang mengandung bahan berbahaya atau tidak halal. Hal ini merupakan upaya penting dalam melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak.
Langkah-langkah Konkret Pengawasan
- Pengawasan rutin di lapangan oleh Dinas Kesehatan dan BPOM Bengkulu.
- Pemeriksaan gudang-gudang distributor makanan di Kota Bengkulu.
- Koordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan produk.
- Imbauan kepada masyarakat untuk melaporkan produk yang mencurigakan.
Pengawasan yang komprehensif ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Bengkulu, khususnya para orang tua, dalam memberikan jajanan kepada anak-anak mereka.