Pemkot Mataram Dukung Gerakan Kamis Pakai Lokal, Dorong UMKM Naik Kelas
Pemerintah Kota Mataram gencar mendukung Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol) untuk meningkatkan perekonomian lokal dan daya saing UMKM melalui penggunaan produk lokal oleh ASN.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), secara aktif mendukung program pemerintah pusat, Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol). Program ini bertujuan untuk membangkitkan semangat cinta produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Inisiatif ini dijalankan dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Mataram sebagai penggerak utama, sekaligus sebagai bentuk promosi produk-produk UMKM lokal.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disprinkop UKM) Kota Mataram, HM Ramadhani, menjelaskan bahwa program Gaspol sejalan dengan upaya Pemkot Mataram dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal. Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, bahkan telah menerbitkan surat edaran yang mewajibkan ASN menggunakan produk lokal, terutama pada setiap hari Kamis. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Mataram.
Dengan adanya program Gaspol, diharapkan akan terjadi peningkatan permintaan produk lokal, khususnya di sektor batik, tenun, dan kuliner. Hal ini akan berdampak positif bagi para pelaku UMKM, yang selama ini mungkin menghadapi tantangan dalam hal pemasaran dan peningkatan kapasitas produksi. Program ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi UMKM untuk menunjukkan kualitas dan keunggulan produknya.
ASN Sebagai Garda Terdepan Gaspol
Penerapan Gerakan Kamis Pakai Lokal di lingkungan Pemkot Mataram melibatkan seluruh ASN. Mereka diimbau untuk mengenakan seragam batik atau tenun setiap hari Kamis. Selain itu, dalam setiap kegiatan rapat atau acara di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diharapkan digunakan jajanan atau kue-kue produksi UMKM lokal. Langkah ini dinilai sangat efektif untuk mempromosikan produk-produk tersebut.
HM Ramadhani menambahkan bahwa penggunaan produk lokal juga diwajibkan dalam kegiatan meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE). Cenderamata yang diberikan kepada tamu diharapkan berasal dari produk lokal seperti mutiara dan cukli. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kerajinan lokal kepada khalayak yang lebih luas.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satu kendalanya adalah keterbatasan kapasitas produksi UMKM lokal dalam memenuhi permintaan dalam jumlah besar. Jika dibutuhkan batik atau tenun dalam jumlah ribuan, misalnya, UMKM lokal seringkali kesulitan memenuhi permintaan tersebut. Akibatnya, pesanan terpaksa dialihkan ke perajin luar daerah, yang tentu saja menguntungkan perajin tersebut.
Tantangan dan Solusi untuk UMKM Lokal
HM Ramadhani mengakui bahwa keterbatasan kapasitas produksi menjadi tantangan utama bagi UMKM lokal. Untuk mengatasi hal ini, Disprinkop UKM Kota Mataram berperan aktif dalam mendampingi dan memfasilitasi para pelaku UMKM. Pendampingan tersebut meliputi peningkatan kualitas produk, penentuan harga yang kompetitif, dan peningkatan layanan.
Meskipun demikian, HM Ramadhani optimis bahwa produk-produk UMKM lokal memiliki potensi yang besar. Dengan kualitas dan keunggulan yang dimiliki, produk-produk tersebut tetap akan diminati pasar. Program Gaspol diharapkan dapat menjadi momentum bagi UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, HM Ramadhani menekankan bahwa program Gaspol merupakan peluang emas bagi UMKM untuk mengembangkan diri. Dengan konsistensi dan dukungan dari pemerintah, diharapkan program cinta produk lokal dan beli produk lokal dapat terlaksana secara optimal. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat Mataram.
"Dengan adanya kebijakan Gaspol menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan diri agar program cinta produk lokal dengan bela beli produk lokal dapat dilaksanakan," kata HM Ramadhani.
Meningkatkan Daya Saing UMKM
Pemerintah Kota Mataram menyadari pentingnya peningkatan daya saing UMKM lokal. Dukungan terhadap program Gaspol merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, Pemkot Mataram juga terus berupaya untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM, agar mereka mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetitif.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif dari ASN, diharapkan program Gaspol dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat Mataram. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengembangan UMKM dan peningkatan perekonomian lokal.