Pemkot Pekalongan Fasilitasi Budi Daya Ikan Nila, Target Produksi 600 Ton!
Pemerintah Kota Pekalongan memfasilitasi masyarakat untuk membudidayakan ikan nila di lahan kosong, menargetkan produksi 600 ton pada tahun 2024 dan peningkatan lebih lanjut di tahun 2025.
![Pemkot Pekalongan Fasilitasi Budi Daya Ikan Nila, Target Produksi 600 Ton!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191627.047-pemkot-pekalongan-fasilitasi-budi-daya-ikan-nila-target-produksi-600-ton-1.jpg)
Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan angin segar bagi masyarakatnya dengan memfasilitasi program budidaya ikan nila. Inisiatif ini memanfaatkan lahan kosong yang sebelumnya terkendala genangan air, kini diubah menjadi lahan produktif. Program ini menargetkan peningkatan produksi ikan air tawar secara signifikan.
Potensi Perikanan Air Tawar Kota Pekalongan
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pekalongan, Sugiyo, mengungkapkan potensi perikanan air tawar di wilayahnya sangat menjanjikan. Ratusan hektare lahan yang tergenang air tawar kini dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila. Hal ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kota Pekalongan. Program ini tidak hanya sekadar menyediakan lahan, tetapi juga memberikan dukungan penuh kepada para pembudidaya.
"Oleh karena itu, kami siap memfasilitasi seluas-luasnya kepada masyarakat pemilik lahan untuk budidaya ikan nila. Perikanan air tawar berpotensi menjanjikan dan menjadi budidaya ikan primadona baru," kata Sugiyo.
Mengatasi Tantangan dan Inovasi
Sebelumnya, lahan-lahan tersebut sering tergenang air payau akibat pasang laut dan intrusi air asin. Namun, para petambak telah berhasil mengatasi tantangan ini dengan menerapkan teknik pengelolaan salinitas yang tepat. Salinitas, sebagai parameter penting kualitas air, sangat mempengaruhi metabolisme ikan, terutama proses osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan cairan tubuh.
Dengan menguasai teknologi filtrasi, pengaturan aliran air, dan penyesuaian salinitas, lahan yang dulunya kurang produktif kini berubah menjadi kolam-kolam air tawar yang subur. Inovasi ini menjadi kunci keberhasilan program budidaya ikan nila di Pekalongan.
Dukungan Pemerintah dan Target Produksi
Pemerintah Kota Pekalongan memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Dukungan tersebut meliputi penyediaan bibit ikan nila, persiapan lahan, pengawasan, dan pemantauan yang melibatkan penyuluh perikanan. Langkah ini memastikan keberhasilan program dan keberlanjutan budidaya ikan nila.
Target produksi ikan air tawar pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 600 ton dari 300 pembudidaya. Pemerintah optimis produksi akan meningkat lebih signifikan pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor perikanan di Kota Pekalongan.
Pengembangan Tambak Super Intensif
Salah satu fokus program ini adalah pengembangan tambak super intensif khusus ikan nila di Kelurahan Krapyak seluas 35 hektare. Kerja sama dengan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan program ini. Tambak super intensif ini menarik minat eksportir, khususnya dari Amerika dan China, yang menunjukkan kualitas dan potensi pasar ekspor ikan nila dari Pekalongan.
Kesimpulan
Program budidaya ikan nila di Kota Pekalongan merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal. Dengan dukungan teknologi, inovasi, dan komitmen pemerintah, program ini berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadikan Kota Pekalongan sebagai sentra budidaya ikan nila di Jawa Tengah. Keberhasilan program ini juga menunjukkan adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan.