Pemkot Surabaya Matangkan Konsep Sekolah Rakyat: Modifikasi untuk Sesuaikan Kebutuhan Warga
Pemkot Surabaya mematangkan konsep Sekolah Rakyat dengan modifikasi agar sesuai kebutuhan warga, kendati lahan terbatas menjadi tantangan utama.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mematangkan konsep Sekolah Rakyat yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa meskipun mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah penyesuaian agar program ini lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Surabaya. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi seluruh siswa, terutama dari keluarga kurang mampu, yang di Surabaya, pendidikan SD hingga SMP telah gratis, bahkan SMA digratiskan melalui bantuan pemerintah provinsi.
Selain Sekolah Rakyat, Pemkot Surabaya juga telah menjalankan program sekolah bibit unggul sejak Agustus 2024. Program ini mencakup pendidikan hingga SMA dan menjamin siswa dari keluarga miskin dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. "Di Surabaya, ada program sekolah bibit unggul. Program ini mirip dengan sekolah rakyat, namun fokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga miskin hingga mereka lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan," tutur Wali Kota Eri Cahyadi.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi Sekolah Rakyat di Surabaya adalah keterbatasan lahan. Sesuai ketentuan pemerintah provinsi, setiap sekolah membutuhkan lahan minimal 5 hektare, yang merupakan kendala besar di Surabaya. "Kalau di Surabaya tidak ada lahan 5 hektare. Itu sudah kita sampaikan ke provinsi," ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Tantangan Lahan dan Integrasi Data
Keterbatasan lahan menjadi kendala utama dalam mewujudkan Sekolah Rakyat di Surabaya. Pemkot Surabaya telah menyampaikan hal ini kepada pemerintah provinsi. Meskipun demikian, Pemkot Surabaya tetap berkomitmen untuk merealisasikan program ini dengan melakukan penyesuaian agar sesuai dengan kondisi di Surabaya. Upaya mencari solusi atas permasalahan lahan ini menjadi fokus utama dalam tahap perencanaan.
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, melalui Kepala Dinas Anna Fajriatin, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan keluarga rentan ekonomi menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini akan dicocokkan dengan data Dinas Pendidikan untuk mengidentifikasi anak-anak yang masuk dalam kategori usia SD, SMP, dan seterusnya. Proses pendataan ini sangat krusial untuk memastikan penyaluran bantuan pendidikan tepat sasaran.
Pemkot Surabaya juga akan mengevaluasi program sekolah bibit unggul yang telah berjalan di UPTD Kalijudan. Program ini telah memberikan intervensi pendidikan hingga perguruan tinggi kepada 164 siswa. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan program Sekolah Rakyat mendatang. Pengalaman dari program sekolah bibit unggul akan menjadi acuan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan Sekolah Rakyat.
Modifikasi Konsep dan Kesiapan Implementasi
Pemkot Surabaya menegaskan kesiapannya menjalankan program Sekolah Rakyat sesuai arahan pemerintah pusat. Namun, sejumlah modifikasi akan dilakukan sesuai petunjuk Wali Kota Surabaya agar program ini lebih sesuai dengan kondisi di Surabaya. Modifikasi ini akan mencakup penyesuaian kurikulum, metode pembelajaran, dan infrastruktur, dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan dan sumber daya yang ada.
Integrasi data antara Dinsos dan Dinas Pendidikan menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, bantuan pendidikan dapat tepat sasaran dan menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan. Proses verifikasi dan validasi data akan dilakukan secara ketat untuk memastikan keakuratan data.
Meskipun terdapat tantangan, Pemkot Surabaya optimistis dapat mengatasi kendala dan mengimplementasikan Sekolah Rakyat dengan baik. Komitmen Pemkot Surabaya untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh warga, terutama dari keluarga kurang mampu, tetap menjadi prioritas utama. Langkah-langkah strategis dan kolaborasi antar instansi terkait akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Surabaya dan mewujudkan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh warga kota. Dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian yang dilakukan, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan efisien.