Pemprov Sulbar Bangun Sekolah Rakyat: Upaya Putus Rantai Kemiskinan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen membangun sekolah rakyat di seluruh kabupaten untuk memutus rantai kemiskinan dengan menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak kurang mampu.

Mamuju, 24 Maret 2024 - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menunjukkan komitmen kuat dalam upaya memutus rantai kemiskinan. Langkah nyata yang diambil adalah pembangunan sekolah rakyat di seluruh kabupaten di wilayah tersebut. Inisiatif ini melibatkan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan keenam bupati se-Sulbar, yang berkolaborasi untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak kurang mampu.
Rapat koordinasi yang digelar di Mamuju pada Senin lalu membahas secara detail rencana pembangunan sekolah rakyat ini. Hadir dalam rapat tersebut Gubernur Suhardi Duka, Wakil Gubernur Salim S Mengga, serta enam bupati dari kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, Majene, Pasangkayu, Mamasa, dan Polewali Mandar. Pertemuan ini menandai keseriusan pemerintah daerah dalam menangani permasalahan kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan.
Sekolah rakyat ini dirancang sebagai solusi bagi anak-anak telantar dan kurang mampu, memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Program ini bukan hanya sekadar menyediakan tempat belajar, tetapi juga memberikan pembinaan secara boarding school, mencakup biaya pendidikan dan kebutuhan hidup siswa sepenuhnya.
Komitmen Bersama Pemprov dan Kabupaten
Setiap bupati se-Sulbar telah menyiapkan lahan seluas lima hektare untuk pembangunan sekolah rakyat tingkat SMP. Hal ini menunjukkan kesiapan dan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten dalam program ini. "Prinsipnya, setiap bupati sudah menyiapkan lahan lima hektare untuk membangun sekolah rakyat. Prioritas di tingkat kabupaten adalah jenjang pendidikan SMP," jelas Gubernur Suhardi Duka.
Sementara itu, Pemprov Sulbar menyediakan lahan seluas lima hektare untuk pembangunan sekolah rakyat tingkat SMA. Dengan demikian, program ini akan menjangkau siswa dari jenjang SMP hingga SMA, memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak kurang mampu.
Langkah selanjutnya adalah pengajuan proposal proyek pembangunan sekolah rakyat ini ke Kementerian Sosial di Jakarta. Pemprov Sulbar berharap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat agar program ini dapat berjalan lancar dan optimal.
Pendidikan Berkualitas, Harapan Masa Depan
Sekolah rakyat ini dirancang untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa. Kurikulum yang diterapkan akan memastikan siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masa depan. "Inilah upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan. Sekolah rakyat ini khusus bagi anak-anak telantar dan kurang mampu. Mereka akan dibina secara boarding, dibiayai sepenuhnya dan mendapatkan pendidikan berkualitas," tegas Gubernur Suhardi Duka.
Dengan memberikan pendidikan berkualitas dan pembinaan menyeluruh, diharapkan para siswa dapat mengembangkan potensi diri mereka dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki kondisi hidup mereka di masa mendatang. "Pada akhirnya siswa akan menjadi orang-orang terdidik dan punya kemampuan dan bisa memutus angka kemiskinan," tambah Gubernur.
Program pembangunan sekolah rakyat ini merupakan langkah strategis dalam upaya Pemprov Sulbar untuk mengatasi kemiskinan. Dengan memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak kurang mampu, diharapkan akan tercipta generasi muda yang terdidik, mandiri, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Harapannya, sekolah rakyat ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Komitmen bersama antara Pemprov Sulbar dan pemerintah kabupaten menjadi kunci keberhasilan program ini.