Penguatan BAPETEN: Jaminan Keamanan Nuklir Indonesia di Era Modern
MenPANRB Rini Widyantini tekankan pentingnya penguatan BAPETEN melalui regulasi yang lebih jelas, koordinasi efektif, dan SDM yang kompeten untuk optimalkan pengawasan tenaga nuklir di Indonesia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, pada Jumat lalu di Jakarta, menekankan pentingnya penguatan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk meningkatkan pengawasan tenaga nuklir di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan menyusul evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas pengawasan BAPETEN, yang dinilai perlu peningkatan untuk memenuhi standar keselamatan internasional. Penguatan ini mencakup aspek regulasi, koordinasi antar lembaga, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Menurut Menteri Rini, "Penguatan kelembagaan BAPETEN sangat krusial untuk memastikan pengawasan tenaga nuklir dilakukan secara optimal, sesuai dengan standar keselamatan internasional." Ia menambahkan bahwa proses penguatan ini tidak hanya sebatas pada regulasi, tetapi juga meliputi evaluasi menyeluruh terhadap struktur organisasi dan fungsi kelembagaan BAPETEN agar lebih efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan global. Hal ini penting untuk memastikan Indonesia mampu menghadapi perkembangan teknologi nuklir dunia.
Langkah konkret yang akan diambil pemerintah untuk mendukung BAPETEN adalah penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tersendiri. Perpres ini diharapkan akan memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi BAPETEN, menggantikan aturan lama yang dinilai sudah tidak relevan. Dengan demikian, BAPETEN akan memiliki payung hukum yang kokoh dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengawasi keamanan nuklir di Indonesia.
Penguatan Regulasi dan Koordinasi Antar Lembaga
Salah satu fokus utama penguatan BAPETEN adalah penyempurnaan regulasi. Regulasi yang jelas dan komprehensif akan menjadi landasan yang kuat bagi BAPETEN dalam menjalankan tugas pengawasannya. Selain itu, koordinasi yang efektif antar lembaga terkait juga sangat penting. Keamanan nuklir merupakan tanggung jawab bersama, sehingga diperlukan sinergi yang kuat antara BAPETEN dengan instansi lain yang terkait dengan pengawasan dan pengembangan teknologi nuklir.
Menteri Rini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga. "Keamanan nuklir adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi yang lebih erat antara BAPETEN dan instansi lain yang memiliki peran dalam pengawasan serta pengembangan teknologi nuklir," ujarnya. Kolaborasi ini akan memastikan pengawasan yang komprehensif dan efektif terhadap seluruh aspek teknologi nuklir di Indonesia.
Dengan adanya koordinasi yang lebih baik, diharapkan potensi risiko yang terkait dengan teknologi nuklir dapat diminimalisir. Hal ini akan memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada masyarakat terhadap penggunaan teknologi nuklir di Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengawasan juga akan menjadi kunci keberhasilan dalam penguatan BAPETEN.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Penguatan SDM di BAPETEN juga menjadi prioritas utama. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kapasitas kelembagaan, pengisian jabatan di BAPETEN harus berbasis kompetensi dan dilakukan secara transparan. Proses seleksi yang transparan dan berdasarkan kompetensi akan memastikan bahwa BAPETEN memiliki tenaga pengawas yang handal dan profesional.
Selain itu, pelatihan berkala juga sangat penting untuk memastikan para pengawas selalu siap menghadapi perkembangan teknologi dan regulasi internasional. Pelatihan ini akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pengawas dalam menjalankan tugasnya. Dengan SDM yang kompeten, BAPETEN dapat menjalankan tugas pengawasannya dengan lebih efektif dan efisien.
Kompetensi SDM yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap BAPETEN. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengawasan tenaga nuklir di Indonesia dilakukan secara profesional dan sesuai dengan standar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat memastikan keamanan nuklirnya tetap terjaga.
Kesimpulan: Penguatan BAPETEN merupakan langkah strategis untuk memastikan keamanan nuklir Indonesia tetap terjaga di tengah perkembangan teknologi dan tantangan global. Komitmen pemerintah untuk memperkuat regulasi, koordinasi antar lembaga, dan kapasitas SDM BAPETEN menunjukkan keseriusan dalam menjaga keselamatan dan keamanan penggunaan teknologi nuklir di Indonesia.